Find Us On Social Media :

Sempat Meleng Karena Covid-19, Negara-negara Asia Tenggara Termasuk Indonesia Syok Setelah Cek Persaingan Senjata Udara di Laut China Selatan, Tak Terbendung dan Makin Mematikan!

By May N, Sabtu, 25 September 2021 | 16:13 WIB

Kelompok tugas kapal induk Shandong China memulai latihan rutin di Laut China Selatan, Minggu (2/5/2021). Laut China Selatan makin tegang dengan persaingan senjata mulai berjalan.

Intisari-Online.com - Perjanjian AUKUS antara Amerika Serikat, Inggris dan Australia disebut-sebut menjadi pemicu ketegangan di Laut China Selatan yang mengancam kehidupan negara-negara Asia Tenggara.

Namun keadaan semakin tidak stabil tidak hanya karena kesepakatan senjata kapal selam nuklir itu saja.

Mengutip SCMP, perdamaian yang makin surut di Laut China Selatan sudah diperkirakan oleh Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob ketika ia ditanya reaksinya terkait AUKUS.

Kenyataannya kesepakatan tersebut memiliki potensi kuat "memprovokasi negara adidaya lain semakin agresif di wilayah Indo-Pasifik, terutama di Laut China Selatan," ujar Ismail Sabri setelah telepon dengan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

Baca Juga: Pantas Petantang-petenteng Dukung Pakta AUKUS, Ternyata Filipina Sudah Punya Beking, Bahkan Sudah Siapkan 81 Bidadari Demi Lindungi Wilayahnya di Laut China Selatan

Faktanya, memang negara Asia Tenggara syok dengan betapa cepatnya keadaan damai berubah menjadi tegang.

Hal ini tidak hanya disebabkan oleh kapal selam nuklir yang akan dimiliki Australia, tapi juga karena persaingan senjata di wilayah sengketa tersebut.

Mengutip Reuters, pakar memperingatkan Asia mungkin akan mengalami perlombaan senjata makin cepat daripada yang diperkirakan.

Berikut ini adalah berbagai senjata yang sudah atau akan memasuki wilayah tersebut.

Baca Juga: Bak Dapat Balasan Langsung Usai Aliansi Aukus Diresmikan, Agresi China di Taiwan dan Laut China Selatan Mendadak Meningkat, Jepang Sampai Ketar-ketir Ketakutan hingga Minta Bantuan Eropa