Ditemukan, Alat Mesir Kuno yang Digunakan dalam Pemujaan Dewi Hathor, Termasuk ‘Kursi Bersalin’ Bukti yang Mengkultuskannya Sebagai Dewi Kesuburan

K. Tatik Wardayati

Penulis

Ditemukan, ritual Mesir Kuno yang digunakan untuk memuja Dewi Hathor.

Intisari-Online.com – Para arkeolog menemukan sejumlah alat yang digunakan orang Mesir Kuno dalam ritual pemujaan dewi Hathor.

Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir menemukan benda-benda tersebut di kota kuno Buto di provinsi Kafr El-Sheikh, utara Kairo, melansir Egypt Today.

Tim arkeolog melakukan penggalian di situs yang dikenal sebagai Tell El Fara’in, atau Bukit Firaun.

Selama penggalian itulah mereka menemukan bagian dari pilar batu kapur berbentuk Hathor bersama dengan sumur yang digunakan untuk air suci, tempat persembahan, dan sisa-sisa sisik mas digunakan untuk menyepuh benda lain.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Alasan Mengapa Tinggi Kalangan Firaun Berbeda Jauh dengan Rakyat Biasa, Rupanya Praktik Ini yang Jadi Penyebabnya, Kok Bisa?

Tim juga menemukan pembakar dupa yang terbuat dari tembikar faience berlapis timah, termasuk yang dihias dengan kepala elang dewa Horus.

Menurut Mostafa Waziri, kepala Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Kementerian, ini merupakan salah satu penemuan penting karena termasuk alat yang benar-benar digunakan dalam melakukan ritual keagamaan sehari-hari untuk dewi Hathor.

Temuan itu juga termasuk patung tanah liat kecil dewi Taweret, yang dikaitkan dengan persalinan, dan beberapa karya seni lainnya.

Relief gading menampilkan pemandangan dari kehidupan sehari-hari, termasuk wanita membawa sesaji, gambar burung, hewan, dan tumbuhan.

Baca Juga: Mengapa Justru Ratu Mesir Paling Kuat Ini Dihapus dari Sejarah? Mungkinkah Karena Rasa Iri dari Anak Tirinya Karena Kekuatan yang Dimilikinya?

Sebuah lukisan yang diawetkan menggambarkan seorang raja melakukan ritual di kuil.

Menurut Mena Kamal Tabikha, kompleks candi itu juga memiliki kamar mandi dengan bathtub, baskom kecil, dan bejana yang digunakan untuk memanaskan air.

Pemandian itu dilengkapi dengan sistem pipa sederhana untuk mengalirkan air bersih dan membuang air limbah.

Para peneliti juga menemukan prasasti hieroglif, menurut Nevine El-Aref.

Tulisan itu mencakup lima gelar Raja Psamtik I, yang memerintah dari tahun 664 hingga 610 SM pada dinasti ke-26, serta nama dua raja lain dari dinasti tersebut, yaitu Waha Ip-Ra dan Ahmose II.

Di antara yang ditemukan, adalah mata emas murni Ra, juga dikenal sebagai mata Horus, atau Ujat.

Hathor kadang-kadang dikatakan sebagai mata Ra, menurut Ensiklopedi Britannica.

Sering mengambil bentuk sapi, Hathor pertama kali muncul pada milenium ketiga SM.

Banyak komunitas Mesir yang mengkultuskan Hathor, yang mengaitkan dia dengan kesuburan dan cinta, keindahan, tanah kematian, bahkan mineral seperti pirus.

Baca Juga: Mengerikan! Indera Penciuman Semua Orang Dipotong Sebagai Hukuman Atas Kejahatan yang Dibuat, Inilah Kehidupan di Dalam ‘Kota Penjara’ Mesir Kuno di Rhinocolura

Penemuan lain di situs tersebut adalah ‘kursi bersalin’, sesuai dengan status Hathor sebagai dewi kesuburan.

Kota Buto adalah ibu kota Mesir Hilir, bagian utara negara modern, sebelum bersatu dengan Mesir Hulu sekitar 3100 SM.

Artefak yang ditemuakn di Bukit Firaun ini termasuk baru.

Arkeolog yang sebelumnya meneliti di situs tersebut menemukan benda-benda yang bertanggal antara 664 dan 332 SM, seperti yang dilaporkan Callum Paton untuk Newsweek pada tahun 2018.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Kapal Kuno dan Tanah Pemakaman di Kota Bawah Laut di Mesir, Tenggelam Akibat ‘Dihajar’ Balok Raksasa dari Kuil Amun yang Terkenal

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait