Intisari-Online.com - Mesir pada hari Minggu (17/1/2021) mengungkap harta karun kuno yang ditemukan di situs arkeologi Saqqara dekat Kairo.
Itu termasuk sarkofagus berusia lebih dari 3.000 tahun, sebuah penemuan yang "menulis ulang sejarah", menurut ahli Mesir Kuno Zahi Hawass.
Saqqara adalah pekuburan yang luas di ibu kota Mesir kuno, Memphis, sebuah Situs Warisan Dunia Unesco yang menjadi rumah bagi lebih dari selusin piramida, biara kuno, dan situs pemakaman hewan.
Sebuah tim yang dipimpin oleh Hawass membuat penemuan di dekat piramida Raja Teti, firaun pertama dari Dinasti Keenam Kerajaan Lama.
Lebih dari 50 sarkofagus kayu yang berasal dari Kerajaan Baru (abad ke-16 SM hingga abad ke-11 SM) ditemukan di poros pemakaman, kata Hawass pada hari Minggu.
“Penemuan ini menulis ulang sejarah Saqqara dan lebih spesifik lagi sejarah Kerajaan Baru, yang dimulai 3.000 tahun lalu,” katanya.
Hawass mengatakan timnya telah menemukan total 22 poros, termasuk satu yang berisi seorang "tentara, dengan kapak tempurnya terletak di sampingnya."
Sebuah sarkofagus batu juga ditemukan, tambahnya, serta "sebuah papirus sepanjang sekitar lima meter yang berisi bab ke-17 dari kitab kematian ... topeng, perahu kayu, permainan yang biasa dimainkan orang Mesir kuno".
“Ini adalah penemuan langka dan baru karena sebagian besar artefak yang kami temukan berasal dari Kerajaan Baru, sedangkan di Saqqara, biasanya sekitar 500 SM,” tambahnya.
Sejumlah objek ditampilkan kepada pers pada hari Minggu, sementara penggalian situs sedang berlangsung.
"Tujuh puluh persen (wilayah baru) masih harus dieksplorasi," tambahnya.
Kementerian pariwisata dan barang antik Mesir telah mengumumkan "penemuan besar" pada hari Sabtu di Saqqara, di mana telah terjadi banyak penggalian dalam beberapa tahun terakhir.
Kementerian mengatakan tim juga telah menemukan "kuil pemakaman Ratu Nearit, istri Raja Teti".
Situs Saqqara juga merupakan rumah bagi piramida bertingkat Djoser, salah satu yang paling awal dibangun di Mesir kuno.
Akhir tahun ini, dan setelah beberapa penundaan, pihak berwenang berharap untuk meresmikan museum baru - Museum Agung Mesir - di dataran tinggi Giza, rumah bagi piramida Giza yang terkenal.
Mesir berharap penemuan arkeologi akan memacu pariwisata, sektor yang telah mengalami banyak guncangan, dari pemberontakan tahun 2011 hingga pandemi virus corona saat ini.
(*)