Find Us On Social Media :

Peduli Setan Ekonomi Dunia Terguncang, Terkuak Runtuhnya Ekonomi China yang Runtuh Karena Utang Mega Properti Ini Sebenarnya Akal-akalan Xi Jinping yang Berambisi Membuat China Menjadi Sosialis Lagi

By May N, Jumat, 24 September 2021 | 13:27 WIB

Berambisi menjadikan China sepenuhnya komunis lagi, Xi Jinping mengeluarkan aturan yang menyebabkan raksasa gurita China ini pailit dan meruntuhkan ekonomi dunia

Intisari-Online.com - Dunia digegerkan dengan pailitnya gurita raksasa China, Evergrande Group, holding company yang awalnya berasal dari perusahaan real estate.

Kini mega properti paling terkemuka di dunia itu telah pailit karena utang sebesar USD 35,9 juta.

Namun itu hanyalah utang lokal saja, sedangkan utang lain di luar negeri masih sebanyak USD 83,5 juta.

Perusahaan sudah mulai membayar lagi para investor dalam bisnis penanganan kekayaan dengan properti itu.

Baca Juga: Pantesan Walau Perusahaan China Ini yang Pailit Terlilit Utang, Indonesia Ketar-ketir Sampai Sri Mulyani Pusing Tujuh Keliling, Dampaknya untuk Ekonomi Indonesia Memang Ngeri

Namun Evergrande dilaporkan telah lalai melakukan pembayaran kepada setidaknya dua bank besar karena kesulitan mengumpulkan uang sesuai pembayarannya.

Mengutip BBC, Evergrande memasuki era kapitalis ketika meminjam uang lebih dari USD 300 miliar guna memperbesar perusahaannya.

Perusahaan itu memang berhasil menjadi perusahaan terbesar China.

Namun keadaan berubah karena peraturan China berubah.

Baca Juga: Pantesan Orang Kaya di China Mencak-mencak, Dikenal Sebagai Negara Adidaya Rupanya Nasib Orang Kaya di China Justru Makin Terhimpit Gara-gara Peraturan Ini

Tahun lalu, Beijing mulai mengatur jumlah uang yang dimiliki pengembang real estate besar.

Hal ini menyebabkan Evergrande menjual properti dengan harga murah dan menerapkan diskon-diskon pada properti mereka.

Akibatnya pendapatan tidak sesuai dengan prediksi perusahaan dan akibatnya utang tidak bisa terbayar.

Meskipun tiba-tiba, tapi China mengubah aturan kepemilikan individual bukan lagi hal baru.

Baca Juga: Pantas Pakar Kesehatan Paru Seantero Bumi Murka Usai Produsen Marlboro Beli Perusahaan Ini, Ternyata Ada Potensi Bisnis Menjijikkan nan Mengerikan yang Bisa Terjadi

China sebagai negara komunis telah beberapa kali membiarkan warganya menjadi luar biasa kaya, walaupun hal tersebut terang-terangan kontras dengan prinsip komunisme yang menjadikan segalanya milik bersama.

Namun memang faktanya di China kapitalisme sudah terjadi, contoh paling mudah adalah Evergrande Group ini.

Semua itu tidak luput dari perhatian China, yang yakin dengan memperbolehkan beberapa orang menjadi kaya akan menguntungkan bagi masyarakat daripada semua setara seperti paham Mao Zedong.

Memang hal tersebut berhasil, sejumlah besar kelas menengah telah bangkit dan warga dari semua kelas masyarakat kini hidup dengan baik di China dengan standar hidup yang layak.

Baca Juga: Walaupun Mirip, Ternyata Begini Perbedaan Antara Komunisme dan Sosialisme, Negara Mana Saja yang Terapkan Sosialisme?

China yakin hal ini bisa menggulingkan ekonomi Amerika Serikat dan menjadikan China sebagai ekonomi terbesar di dunia.

Namun hal ini ternyata menuntun kepada kesenjangan sosial.

Hal ini menyebabkan Xi Jinping tidak bisa lagi membiarkan negaranya menjadi kapitalis sama seperti AS.

Pemerintah China di bawah kepemimpinan Xi Jinping sudah menempatkan komunisme di Partai Komunis China.

Baca Juga: Politisinya Sampai Geleng-geleng Keheranan Lihat Penurunan Kasus Covid-19 di Indonesia, Ekonomi Negara Ini Malah Diprediksi Paling Moncer pada 2022, Indonesia Malah Melempem

Slogan yang baru adalah 'kesejahteraan bersama', dan memang belum menjadi propaganda di jalan-jalan raya tapi sudah sering terdengar di China.

Kini hal ini yang menuntun kepada peraturan baru yang merugikan perusahaan sebesar Evergrande, dan berdampak besar pada ekonomi dunia.

Kesejahteraan bersama terutama menarget penghindaran pajak yang dilakukan oleh banyak orang kaya di China, dan juga melakukan langkah guna membuat pendidikan lebih adil dengan menutup perusahaan les privat.

Raksasa teknologi juga kena imbasnya.

Baca Juga: 5 Pemimpin Komunis yang Melegenda dan Hasil Propaganda Mereka

Aturan komunisme ini tidak hanya ada dalam ekonomi saja, Xi Jinping juga yakin mengembalikan nilai hidup komunis akan membangun China lebih baik.

Kini ada aturan anak-anak kecil dibatasi bermain game hanya 3 jam saja di China, agar tidak malas dan tidak membuang-buang masa muda mereka dengan video game.

Kemudian idol-idol lelaki yang tampak cantik juga tidak boleh tampil agar para remaja tidak tercuci otak memuja idol yang muncul di televisi.

Dan selanjutnya jika terjadi ledakan demografi lagi, maka China kembali menerapkan kebijakan tiga anak untuk semua orang.

Baca Juga: Pantesan Walau Bertentangan dengan Ideologi Indonesia, PKI Mudah Saja Masuk ke Indonesia, Sosok yang Membawa Paham Komunis Ternyata Bukan Orang Indonesia, Ini Sosoknya