Penulis
Intisari-Online.com -Salah satu hubungan diplomatik yang paling unik atau bahkan bisa dibilang misterius adalah antara Arab Saudi dan Israel.
Kedua negara tersebut diketahui tidak pernah menjalin hubungan diplomatik yang resmi.
Namun, banyak pihak yang justru meyakini bahwa Arab Saudi dan Israel sebenarnya memiliki hubungan yang sangat mesra.
Termasuk sebuah pertemuan rahasia petinggi kedua negara pada tahun lalu, yangkemudian malah bocorke publik dan bahkan terkonfirmasi.
Pertemuan yang dimaksud adalah kala Perdana Menteri Israel saat itu, Benjamin Netanyahu, terbang ke Arab Saudi.
Tujuannya? Terkonfirmasi bahwa sang Perdana Menteri bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi yang penuh kontroversi, Mohammed bin Salman (MBS).
Untuk semakin menunjukkan betapa spesialnya pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri AS saat itu Mike Pompeo juga dikabarkan turut hadir.
Banyak pihak yang memberikan dugaan serupa, AS ingin Arab Saudi secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Suatu keinginan besar AS dan Israel yang hingga kini justru tidak pernah terlaksana. Setidaknya secara resmi.
Tidak seperti Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko yang pada 2020 lalu secara terang-terangan mengaku menormalisasi hubungan dengan Israel.
Merekamenambah daftar negara Arab yang sudi menjalin hubungan dengan Israel menjadi enam. Menyusul Mesir dan Yordania.
Keempatnya kompak menggunakan dalih penghentian aneksasi terhadap Palestina sebagai salah satu alasan normalisasi hubungan.
Dalih yang pada akhirnya benar-benar terlihat klise karena sampai saat ini Israel tidak sedikit pun memundurkan kekuasaannya dari tanah Palestina.
Sama seperti Arab Saudi yang selalu ingin terlihat bersih di mata dunia muslim dengan tidak pernah menjalin hubungan resmi dengan Israel.
Padahal, baru-baru ini saja sebuah informasi rahasia tentang Arab Saudi yang menghubungi Israel bocor ke publik.
Informasi yang dibocorkan oleh Breaking Defence itumenyebut bahwa Arab Saudi sedang membicarakan tentang pengadaan sistem pertahanan rudal.
Ada dua sistem pertahanan rudal yang menjadi incaran Arab Saudi, yaitu Barak ER dan tentu saja Iron Dome yang fenomenal.
Kedua produk yang masing-masing diproduksi oleholeh Israel Aerospace Industries (IAI) danperusahaan teknologi pertahanan Israel Rafael sedang dipertimbangkan untuk masuk dalam daftar belanja pertahanan Arab Saudi.
Sumber pertahanan Israel yang memberikan informasi kepadaBreaking Defencemenyeutkan bahwa kesepakatan tersebut hanya tinggal menunggu persetujuan dari Washington.
Sumber lain bahkan menyebut bawah"ketertarikan Arab Saudi pada sistem Israel telah mencapai fase yang sangat praktis."
Jika sampai pembelian tersebut benar-benar terlaksana, umat Muslim dunia, khususnya rakyat Palestina sangat mungkin untuk murka.
Maklum, selain karena faktor Israel, kedua teknologi yang diincar oleh Arab Saudi itulah yang selama ini membuat Israel bisa semena-mena menekan Palestina.