Find Us On Social Media :

Bak Jadi Cerminan Sempurna Negara Kapitalis, Australia Lebih Rela Setengah Hasil Panennya Membusuk dan Pilih Tenaga Kerja 'Outsource', Dibanding Terima Pengungsi

By Ade S, Senin, 20 September 2021 | 15:29 WIB

Ilustrasi stroberi busuk. Setengah hasil panen stroberi Australia terpaksa dibiarkan membusuk karena tidak ada SDM yang mengolahnya

Hal ini dipicu oleh musim panen yang tiba tepat saat negara ini sedang sangat kekurangan tenaga kerja.

 

 

Sebuah kondisi yang tentu saja terasa sangat janggal mengingat ada belasan hingga puluhan ribu pengungsi yang 'menganggur'.

Namun, sebagai sahabat Amerika Serikat, Australia pun lebih memilih sebuah sistem yang lebih kapitalis untuk mengatasi kebutuhan SDM.

Mereka membuat sebuah program kerja musiman untuk orang-orang yang berasal dari negara Pasifik.

Baca Juga: Aliansi AUKUS Membuat China Marah Besar, Indonesia Diprediksi Bakal Kena Imbasnya Karena Lokasi Australia yang Dekat Indonesia, Ini yang Harus Dilakukan Indonesia

Timor Leste, meski bukan temasuk negara pasifik, menjadi salah satu sumber terbanyak dari para pekerja tersebut.

Dengan iming-iming gaji yang jauh lebih besar dibanding mereka bekerja di negara sendiri, para pekerja ini rela hanya bekerja jika sedang diperlukan.

 

Di sektor pertanian misalnya, para pekerja ini hanya akan datang dan bekerja saat musim panen tiba.

Tanpa adanya perlindungan yang berarti, para pekerja tersebut akan kembali 'ditendang balik' ke negaranya saat musim panen usai.

Baca Juga: Kontras dengan Australia yang Menggebu Ingin Miliki Kapal Selam Nuklir, Perdana Menteri Cantik yang Dulu Siarkan Adzan di Negaranya Ini Menentang Keras Kapal Selam Nuklir Masuki Perairan Negaranya