Find Us On Social Media :

Amerika Tidak Bisa Berbohong Lagi, Dokumen Bocor Ungkap Rupanya Amerika Danai Penelitian Virus Corona di Laboratorium Wuhan, Sudah Sejak 2014!

By Mentari DP, Sabtu, 11 September 2021 | 12:30 WIB

Teori konspirasi virus corona bocor dari laboratorium Wuhan.

Serta pembaruan proyek yang berkaitan dengan penelitian EcoHealth Alliance, yang telah diteliti di tengah meningkatnya minat pada asal usul pandemi.

Dokumen-dokumen itu dirilis sehubungan dengan litigasi Undang-Undang Kebebasan Informasi yang sedang berlangsung oleh The Intercept terhadap National Institutes of Health.

The Intercept lalu membuat dokumen lengkap tersedia untuk umum.

Salah satu hibah, berjudul “Memahami Risiko Munculnya Virus Corona Kelelawar”, menguraikan upaya ambisius yang dipimpin oleh Presiden EcoHealth Alliance Peter Daszak untuk menyaring ribuan sampel kelelawar untuk virus corona baru.

Penelitian ini juga melibatkan penyaringan orang-orang yang bekerja dengan hewan hidup.

Dokumen-dokumen tersebut berisi beberapa detail penting tentang penelitian di Wuhan.

Termasuk fakta bahwa pekerjaan eksperimental utama dengan tikus yang  dilakukan di laboratorium tingkat 3 keamanan hayati di Pusat Percobaan Hewan Universitas Wuhan dan bukan di Institut Virologi Wuhan, seperti sebelumnya. diasumsikan.

Hibah virus corona kelelawar memberi EcoHealth Alliance total 3,1 juta Dollar AS, termasuk 599.000 Dollar AS yang digunakan Institut Virologi Wuhan untuk mengidentifikasi dan mengubah virus corona kelelawar yang kemungkinan menginfeksi manusia.

Bahkan sebelum pandemi, banyak ilmuwan khawatir tentang potensi bahaya yang terkait dengan eksperimen semacam itu.

Proposal hibah mengakui beberapa bahaya tersebut: “Pekerjaan lapangan melibatkan risiko tertinggi terpapar SARS atau CoV lainnya, saat bekerja di gua dengan kepadatan kelelawar yang tinggi di atas kepala dan potensi debu tinja untuk terhirup.”

Baca Juga: Ada Wacana Vaksin Booster Berbayar, Ternyata Tidak Semua Orang Membutuhkan Vaksin Booster, Ahli Sebut Kita Salah Kaprah Soal Vaksin Ini