Taliban bersikeras bahwa posisi di pemerintahan baru untuk sementara ditunjuk, dengan perubahan jika perlu.
Departemen Luar Negeri AS menyatakan keprihatinan bahwa kabinet yang dibentuk oleh Taliban kosong dari perempuan, termasuk banyak pendukung dalam pemerintahan pertama 20 tahun lalu.
"Amerika Serikat tidak akan terburu-buru untuk mengakui Taliban dan mendasarkan penilaiannya pada tindakannya, bukan kata-katanya," kata Departemen Luar Negeri AS.