Selain itu, Jepang juga membantai tentara Tiongkok yang mencakup 20.000–80.000 wanitanya disetubuhi dalam Pemerkosaan Nanking.
Jerman memiliki SS tetapi Jepang memiliki seluruh tentara yang berkomitmen untuk 'kejahatan.'
Seorang penulis Iris Chang bahkan menulis sebuah buku luar biasa berjudul “The Rape of Nanking: The Forgotten Holocaust of World War II.”
Berbeda dengan Jerman, yang kebanyakan memfokuskan kejahatan perang mereka pada sekelompok orang tertentu, Jepang tidak selektif.
Mereka membunuh siapa saja. Mereka tidak peduli apakah korbannya orang China, Putih, Rusia, Mongolia, Korea, India, atau Thailand.
Ini terutama karena gagasan "Ras Master Jepang." Dari tingkat remaja, anak-anak diajari bahwa Kaisar Hirohito adalah Dewa.
Guru sekolah bahkan akan mempromosikan ultranasionalisme Jepang dan rasisme Tiongkok yang ekstrem.
(*)