Find Us On Social Media :

Kelompok Anti-Kudeta Deklarasikan Perang, Warga Myanmar Ramai-ramai Borong Beras hingga Obat, Bayang-bayang Kekerasaan Diduga Akan Lebih Besar

By Mentari DP, Rabu, 8 September 2021 | 18:30 WIB

Jenderal Min Aung Hlaing pemimpin kudeta militer Myanmar.

Dalam pesan video yang disiarkan online di pagi hari, penjabat presiden Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), Duwa Lashi La, memperingatkan warga di seluruh negara untuk tidak pergi ke kantor.

Dia mendesak semua orang untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu dan membeli obat-obatan dan kebutuhan sehari-hari.

Dia juga meminta kelompok perlawanan bersenjata anti-junta untuk menumpas pasukan junta di wilayah masing-masing.

Serta organisasi etnis bersenjata Myanmar untuk segera menyerang junta melalui berbagai metode.

"Saya percaya bahwa negara-negara tetangga kami, negara-negara ASEAN, PBB, dan semua negara lain di seluruh dunia memahami bahwa kami melakukannya karena kebutuhan," katanya seperti dilansir dari straitstimes.com pada Rabu (8/9/2021).

Dalam pernyataan terpisah, NUG mendeklarasikan keadaan darurat yang hanya akan berakhir ketika pemerintahan sipil kembali berkuasa.

Karena pengumuman itu, terjadi panic buying di Yangon, di mana orang-orang membeli beras, minyak goreng, makanan kering, dan obat-obatan.

Sementara itu, antrian panjang kendaraan terbentuk di luar SPBU saat pengendara bergegas untuk mengamankan bahan bakar.

Deklarasi NUG datang hanya seminggu sebelum pertemuan Majelis Umum PBB di New York, di mana NUG bersaing dengan junta untuk diakui sebagai perwakilan sah Myanmar.

NUG sendiri terdiri dari anggota parlemen yang digulingkan oleh kudeta militer 1 Februari serta aktivis dan intelektual masyarakat sipil yang bersekutu.

Baca Juga: Bak Tampar Warga Seantero Amerika, Taliban Pilih 4 Mantan Narapidana Penjara Paling Kejam di Dunia Duduki Posisi Penting di Pemerintahan Baru Afghanistan, Ada 1 Nama yang Paling Ditakuti