Find Us On Social Media :

Sok Koar-koar Menentang Invasi Indonesia di Timor Leste, Inilah Sosok Politisi Australia 'Bermuka Dua' yang Sempat Hasut Indonesia untuk Caplok Timor Leste

By Khaerunisa, Selasa, 7 September 2021 | 21:15 WIB

Ilustrasi Timor Leste

Baca Juga: Susah Ditembus Taliban, Terkuak Mengapa 'Lembah Lima Singa' Panjshir Adalah Satu dari 34 Provinsi di Afghanistan yang Belum Pernah Tertaklukkan

Sehingga memungkinkan Indonesia untuk menggambarkan invasinya sebagai upaya menanggapi situasi berbahaya dan destabilisasi.

Pemerintah Fraser sendiri memandang hubungan yang kuat dengan Orde Baru Suharto sebagai kunci strategi keamanan regionalnya.

Juga untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara ASEAN yang anti-komunis, yang dipandang penting setelah penyatuan Vietnam dan berkuasanya komunis di Laos dan Kamboja.

Konon, tindakan yang dia ambil untuk mendukung upaya Australia menutup-nutupi keadaan darurat kemanusiaan dan hak asasi manusia yang mengerikan yang terjadi di Timor Leste sangat luar biasa.

Baca Juga: Inilah 5 Weton yang Paling Disayang oleh Dewi Rezeki, Selalu Berkelimpahan dan Penuh Keberuntungan, Apakah Weton Anda Termasuk? Peacock mengunjungi Jakarta pada tanggal 19 dan 20 Januari 1976, di mana ia menyatakan persetujuannya dengan Suharto bahwa “masalah harus diselesaikan dengan cepat."

itu adalah sebuah pesan yang jelas untuk mendukung penggabungan.

Tanpa membuat kritik substansial terhadap invasi, dia menekankan "pentingnya" hubungan antara kedua negara dan menyelesaikan kesulitan "antara teman".

Bahkan pada bulan Maret 1976, Peacock menolak diakhirinya bantuan militer kepada militer Indonesia, mengklaim bahwa itu “bernilai bagi kedua negara”.