Find Us On Social Media :

Terjepit di Antara Dua Basis Teroris Terbesar se-Asia Tenggara, Wilayah di Malaysia Ini Kini Jadi Titik Sempurna para Ekstremis Bersembunyi, Makassar dan Jolo Sudah Jadi 'Korbannya'

By May N, Senin, 6 September 2021 | 17:13 WIB

Suasana penggeledahan rumah L pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Mantan kepala polisi Sabah itu mengatakan bertahun-tahun kemarin Cabang Kusus telah berhasil mendeteksi dan menahan beberapa teroris tersebut.

Banyak aksi dan pengawasan, ujarnya, berdasarkan pembagian informasi antara Malaysia, Indonesia dan Filipina.

Informasi seperti itu telah menuntun pada berbagai keberhasilan termasuk penangkapan pakar bahan peledak rakitan.

Tahun 2018 dan 2019, 4 warga asing terkait dengan berbagai kelompok ekstrimis ditangkap.

Baca Juga: Inilah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa saat Serangan Teroris pada Menara Kembar Amerika September 2001, Salah Satunya Namanya Justru Diketahui Ketika Film Tentang Kisahnya Beredar

Ia mengatakan sniper Abu Sayyaf yang bersembunyi di barat daya Beaufort tidak ditangkap atau dibunuh dalam tembak-tembakan awal tahun ini.

Sementara itu, Comm Hazani mengatakan mereka berhasil menghentikan rencana Abu Sayyaf untuk menculik pemilik perkebunan setelah dua tersangka dibunuh dalam tembak-tembakan di Sandakan dua minggu lalu.

Ia mengatakan juga Komando Keamanan Sabah Timur (Esscom) dan Cabang Khusus terus berkoordinasi untuk mengawasi dan beraksi melawan para teroris ini.

"Kami selalu mengumpulkan informasi dan mengkonfirmasi dengan negara lain sebelum kami mengambil langkah.

Baca Juga: ‘Anda Dengar Jeritan Itu? Saya Harus Bantu Mereka’, Kisah Heroik Rick Rescorla, Veteran Perang Vietnam yang Selamatkan Ribuan Nyawa, Sempat Ramalkan Serangan Teroris Akan Terjadi pada Menara Kembar