Find Us On Social Media :

Belum Selesai Saling Adu Otot di Laut China Selatan, China dan AS Kini Rebutan Kekuasaan Memperebutkan 'Ular' Raksasa yang Jadi Penopang Ekonomi Negara Asia Tenggara Ini

By May N, Senin, 6 September 2021 | 13:29 WIB

Babak Baru Konfrontasi Amerika - China, Sungai Mekong Jadi Arena Baku Hantam Selanjutnya

LMC secara eksplisit tidak memasukkan pendonor negara Mekong termasuk Jepang dan AS.

Pada Juli 2016, kurang dari setahun LMC dibentuk, Carl Middleton dan Jeremy Allouche, dua cendekiawan Barat yang menulis untuk jurnal Italia, International Spectator, menyatakan bahwa 'negara-negara yang berbagi Sungai Lancang-Mekong memasuki era baru dari hidropolitik…LMC mengajukan program baik untuk ekonomi dan perkembangan sumber daya air, dan mengantisipasi diplomasi-hidro lewat kelola mesin bendungan China untuk sungai Mekong."

Masalahnya ada di sini: China mengontrol baik aliran air dan dana perkembangan dan hanya ada sangat sedikit yang bisa dilakukan negara Mekong lain selain bekerja sama dengan ambisi dan rancangan China untuk negara-negara tersebut.

Ada setidaknya 11 dam China di hulu sungai sebelum sungai mengalir ke selatan dan membentuk perbatasan antara Laos dan Myanmar, dan lebih banyak lagi sedang dibangun.

Baca Juga: Pantas China Jemawa Menginjak-injak ASEAN, Mau Disiksa Seperti Apapun ASEAN Termasuk Indonesia Sudah Begitu Jatuh Cinta pada China Hanya Karena Sogokan Ini, Kini Sampai Meminta-minta

Sejak China memulai membangun jejeran bendungan pada awal 1990-an, kekhawatiran telah muncul di Laos, Thailand dan Vietnam mengenai bagaimana tingkat air di Mekong naik dan turun ketika China membuka dan menutup bendungannya.

12 Februari tahun ini, tingkat air jatuh ke tingkat yang rendah disebabkan oleh pembatasan dari bendungan China, seperti dilaporkan Reuters.

Akhir Oktober lalu, Beijing sepakat menyediakan data tahunan mengenai bendungan mereka dan aliran airnya tapi yang sudah dirilis adalah data yang tidak lengkap.

Fluktuasi aliran air yang luas disebabkan oleh bendungan hulu China 'berdampak pada migrasi ikan, pertanian dan transportasi yang dijadikan mata pencaharian sehari-hari hampir 70 juta orang,' seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Bendungan China Diduga Jadi Penyebab Air Sungai Mekong Berubah Jadi Biru, Berbahayakah?