Find Us On Social Media :

Belum Selesai Saling Adu Otot di Laut China Selatan, China dan AS Kini Rebutan Kekuasaan Memperebutkan 'Ular' Raksasa yang Jadi Penopang Ekonomi Negara Asia Tenggara Ini

By May N, Senin, 6 September 2021 | 13:29 WIB

Babak Baru Konfrontasi Amerika - China, Sungai Mekong Jadi Arena Baku Hantam Selanjutnya

6 Agustus lalu, Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengadakan rapat online dengan Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand dan Vietnam guna membahas apa yang dilihat analis sebagai perombakan proyek pengembangan di sungai tersebut.

Pertemuan tahunan itu dijadwalkan pada Maret tapi ditunda karena kudeta 1 Februari di Myanmar.

Tahun 2020, 4 tahun setelah China merilis LMC, Washington menciptakan Kemitraan AS-Mekong untuk memperluas kinerja Lower Mekong Initiative (LMI), forum yang dibentuk 2009 untuk menangkal pengaruh China ke daerah hilir sungai dan ke Asia Tenggara.

Sudah lama Mekong jadi panggung perang geopolitik, seperti di era Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet.

Baca Juga: Korut Permainkan Korsel, Tiba-tiba Buka Bendungan Ini Tanpa Beritahu! Rupanya Ada Alasan Jelas Mengapa Korsel Sebal Jika Bendungan di Perbatasan Itu Dibuka

Saat itu MRC kuat, tak seperti sekarang yang jadi semakin lemah dan tidak efektif sama halnya dengan berbagai inisiatif AS.

MRC awalnya dibentuk tahun 1957 oleh PBB, dan menggunakan skema Perjanjian Baru tahun 1930-an yang dibuat oleh Presiden AS Franklin Roosevelt yang membangun bendungan sepanjang Sungai Tennessee dan menyediakan listrik, irigasi dan keuntungan pengelolaan banjir di beberapa negara bagian AS.

Namun menggunakan ide itu di Asia Tenggara di tengah ketidakstabilan Perang Dingin dan perang-perang lain di Indochina menyebabkan hasilnya kurang maksimal.

Kini, lanskap mulai berbeda karena Laos dan Kamboja lebih dekat dengan China, dan Myanmar pasca kudeta juga lebih dekat dengan China.

Baca Juga: Perkara Air Jadi Pemicunya, Mesir Benar-benar Marah Ingin Gempur Ethiopia, 'Kami Akan Menjadi yang Pertama Menyerukan Perang'