Sampai Diklaim Bakal Jadi Mimpi Buruk Setiap Warganya Selama 3 Generasi, Kerugian AS Nyatanya Malah 3 Kali Lebih Besar Usai Angkat Kaki dari Afghanistan, Janji Ini Pemicunya

Ade S

Penulis

Pejuang Taliban berjaga di gerbang masuk di luar Kementerian Dalam Negeri di Kabul

Intisari-Online.com -Amerika Serikat akhirnya secara resmi meninggalkan seiring dengan beredarnya sebuah foto yang menunjukkan seorang tentara terakhir AS meninggalkan Afghanistan, Selasa (31/8/2021).

Komandan Divisi lintas Udara ke-82 Mayor Jenderal Chris Donahue, seperti terlihat dalam foto yang menggunakan penginderaan malam tersebut, menjadi orang terakhir yang naik pesawat.

Komandan Komando Pusat AS Jenderal Kenneth McKenzie pun sudah menyatakan bahwa pada Senin (30/8/2021), petugas terakhir AS telah meninggalkan Afghanistan.

Sebuah tanda dari kisah panjang konflik milter Amerika Serikat dan Taliban yang telah berlangsung selama 20 tahun.

Baca Juga: 'Mereka Akan Melakukan Penyiksaan,' Kisah Cinta Tentara Afghanistan dan Perawat AS Ini Sekarang Terpisah oleh Taliban

Beberapa jam kemudian, setelah pasukan AS secara resmi meninggalkan Afghanistan, para pemimpin Taliban pun akhirnya muncul di bandara Kabul.

Dengan senyum terseungging di wajah, Juru Bicara TalibanZabihullah Mujahid mewakili rombongan menyampaikan suka cita mereka.

“Selamat kepada Afghanistan. Kemenangan ini milik kita semua,” kata Mujahid kepada wartawan sebagaimana dilansir Al Jazeera.

“Amerika dikalahkan, mereka tidak dapat mencapai target mereka melalui operasi militer,” tutur Mujahid.

Baca Juga: Ngotot Ingin Lepas dari Ketergantungan pada AS Setelah Jatuhnya Afghanistan, Uni Eropa Berencana Bentuk Kekuatan Militer Independen Meski Disebut Bakal Memecah Eropa

Secara total, seiring kemenangan mereka, Taliban telah mendapatkan 'hadiah' berbagai senjata dan kendaraan perang dari AS.

Dari sisi kendaraan tempur, ada22.000 Humvee, 8.000 truk besar, serta 42.000 trukpick-up yang 'dititipkan' AS kepada tentara Afghanistan yang kemudian meninggalkannya begitu saja saat Taliban menyerang.

Dari sisi enjata, ada 358.000 senapan serbu, 64.000 senapan mesin, dan 126.000 pistol yang beberapa di antaranya dengan bangga ditunjukkan oleh para pasukan Taliban yang berhasil merebutnya.

Selain senjata dan kendaraan perang, tidak dapat dipungkiri bahwa perang yang dipicu oleh serangan 11 September 2001 ini juga telah menimbulkan banyak korban.

Baca Juga: Tahu Taliban Anti Wanita,20 Pasukan Khusus Inggris Cara 'Gila' Ini untuk Melarikan Diri dariAfghanistan, SuksesKelabuhi Taliban Tanpa Ketahuan!

Ribuan orang tua kehilangan anak-anak, ribuan pasangan kehilangan suami atau istri, ribuan anak-anak juga kehilangan orang tua mereka.

Selain orang Afghanistan, orang Amerika Serikat juga turun menjadi korban dari tragedi yang bisa jadi akan mereka kenang seumur hidup mereka.

Selama 20 tahun perang berkecamuk, 6.294 tentara dan sipil Amerika Serikat terbunuh dan ratusan ribu militer dan sipil Afghanistan meregang nyawa.

Secara finansial, Amerika Serikat disebut-sebut telah menggelontokan dana mencapai 2 triliun dolar AS (setara Rp32.505 triliun) selama dua dekade.

Baca Juga: Desas-desus Satu-satunya Wilayah yang Belum Dikuasai Taliban Kini Telah Jatuh, Perayaan Kelompok Militan Itu Malah Sebabkan 17 Orang Tewas, 'Jangan Tembak Sembarangan!'

Ini adalah angka super besar yang selama ini disebut-sebut oleh berbagai pakar dan juga media massa.

Banyak pihak yang menilai seiring dengan perginya AS dari Afghanistan, kerugian tersebut dapat terhenti begitu saja.

Faktanya, kerugian lain, yang bahkan tiga kali lebih besar dari sebelumnya sudah siap menyambut AS, termasuk juga warganya tentunya.

Sebab, AS dilaporkan sudah berjanji untuk memberikan perawatan kesehatna, kecacatan, penguburan, dan biaya lainnya pada sekitar 4 juta vteran Afghanistan dan Irak.

Baca Juga: Makin Kuat, Rupanya Taliban Gunakan Peralatan Canggih Militer Amerika untuk Bombardir Kelompok Anti-Taliban, Langsung Kocar-kacir

Untuk dapat memenuhi seluruh janji yang sudah digembar-gemborkan tersebut, AS wajib mengeluarkan biaya 2 triliun dolar AS, jumlah yang sama dengan yang mereka keluarkan selama 20 tahun perang.

Bahkan, sebuah analisis menyebut bahwa secara total hingga tahun 2050, biaya yang akan dikeluarkan adalah 6,5 triliun dolar AS, alias lebih dari 3 kali lipat biaya perang di Afghanistan.

Ya, mimpi buruk tentang Afghanistan pada akhirnya tidak akan pernah benar-benar lenyap seiring angkat kakinya AS dari 'Negeri Kuburan Kerajaan' tersebut.

Selain mereka yang memang menjadi veteran atau kerabat veteran, warga AS lainnya pun akan turut merasakan dampak buruk.

Baca Juga: Banyak yang Mengira Afghanistan Aman di Bawah Militer Amerika, Terkuak Borok Pertempuran Selama 20 tahun Amerika di Afghanistan, Ternyata Memakan Korban 33.000

Selama sisa hidup sebagian besar orang AS, mereka akan membayar triliunan dolar uang yang telah pemerintah mereka janjikan untuk para veteran.

Orang dewasa senior akan diberikan kenaikan biaya hidup seminimal mungkin sementara orang-orang muda akan terkubur dalam hutang kuliah.

Benar-benar mimpi buruk yang untuk 30 tahun mendatang, akan terus menghantui masyarakat Negeri Adidaya tersebut.

Baca Juga: Walau Melabeli Taliban Sebagai Kelompok Teroris, Diam-Diam Rusia Ingin Mengakui Taliban, Bahkan Sampai Memberikan Syarat Ini Supaya Taliban dan Rusia Bisa Bekerja Sama

Artikel Terkait