Penulis
Intisari-Online.com - Pemimpin DAP Malaysia Lim Kit Siang meminta Menteri Kesehatan Malaysia yang baru menjelaskan kenapa kasus Covid-19 Indonesia lebih cepat turun dibanding dengan negaranya.
Anggota parlemen Malaysia itu menilai Indonesia lebih berhasil mengurangi tingkat infeksi Covid-19 dibanding “Negeri Jiran”, padahal populasinya lebih besar.
Dia pun mengulangi peringatan sebelumnya kepada Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin, bahwa vaksinasi saja tidak akan membantu menyelesaikan masalah Covid-19 Malaysia.
Sementara itu melansir Kompas.com,Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan padaSenin (30/8/2021), bahwasaat ini Indonesia berada di peringkat keenam dunia untuk jumlah orang yang divaksinasi dosis pertama.
"Awalnya di-bully vaksinasinya akan selesai 10 tahun, insya Allah sekarang ranking keenam dunia untuk jumlah orang yang divaksinasi," kata Budi dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Budi mengatakan, hingga saat ini, sudah hampir 63 juta orang yang disuntik vaksin dosis pertama.
Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ketujuh di dunia untuk total suntikan vaksin Covid-19.
"Dari sisi total suntikan kita nomor tujuh ya di bawah China, India, Amerika, Brasil, Jepang, dan Jerman."
"Per hari ini tadi barusan saya lihat 97,8 juta kita sudah suntikkan."
"Mudah-mudahan bisa ngejar Jerman," ujarnya. Lebih lanjut, Budi mengatakan, 50 juta suntikan dosis vaksin pertama dapat dicapai dalam waktu 26 minggu.
Namun, saat ini pemerintah akan melakukan percepatan menjadi tujuh minggu untuk 50 juta suntikan dosis vaksin berikutnya.
Kasus Covid-19 di Indonesia terus melandai, yang terpantau pada kasus harian, kasus aktif, hingga kasus kematian. Sementara itu, tingkat kesembuhan juga tercatat masih tinggi.
Meskipun kasus melandai, namun masyarakat diminta terus waspada akan potensi penularan Covid-19, terutama varian Delta.
(*)