Find Us On Social Media :

Salah Kaprah Jika Sebut Israel Jadi Negara Teraman dari Covid-19, Meski Separuh Warganya Sudah 2 Kali Divaksin, Justru Israel Kini Jadi Hospot Covid-19 di Dunia

By Mentari DP, Jumat, 3 September 2021 | 09:30 WIB

Israel disebut sebagai negara teraman dari Covid-19.

Intisari-Online.com - Pada awal pandemi virus corona, Israel disebut sebagai negara teraman dari Covid-19.

Selain dijuluki negara teraman dari Covid-19, Israel juga sangat cepat dalam melakukan vaksinasi massal.

Dilaporkan sudah lebih dari 50% warga Israel mendapat vaksin dosis kedua.

Baca Juga: Dunia Sedang Heboh Afghanistan Dikuasai Taliban, Mendadak Israel Kembali Bombardir Jalur Gaza hingga Terjadi Ledakan, Pusat Hamas Ini yang Jadi Incarannya, Ada Apa Lagi?

Namun kini Israel mendadak jadi hospot Covid-19 di dunia. Kok bisa?

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Jumat (3/9/2021), sebuah statistik dari Universitas Oxford Our World in Data mengatakan Inggris, Amerika Serikat (AS), Israel, dan negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi lainnya masih rentan terhadap menghadapi gelombang kedua pandemi.

Khusus untuk Israel, mereka jadi hospot Covid-19 di dunia.

Tim peneliti menunjukkan ada rekor 1.892 kasus Covid per juta orang di Israel pada hari Rabu - hampir 0,2 persen dari seluruh populasi dalam satu hari.

Itu secara signifikan lebih tinggi dari Mongolia yang terkena dampak terburuk kedua.

Baca Juga: Padahal Sempat Disinggung Israel, Bahkan Dihubungkan dengan Hamas, Mengapa Taliban yang Begitu Kuat Tak Membantu Palestina Melawan Israel, Ini Alasannya

Di mana angkanya adalah 1.119 per juta, dan dua kali lipat angka untuk Kosovo (980), Georgia (976) dan Montenegro (909), yang melengkapi lima besar.

Angka tersebut hanya melihat pada nilai tes satu hari dan tingkat tinggi Israel.

Sebab memang pengujian besar-besaran sedang dilakukan menjelang sekolah dibuka kembali.

Tetapi negara itu secara konsisten melaporkan beberapa tingkat infeksi tertinggi di dunia sejak pertengahan Agustus di tengah gelombang ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meskipun Israel menjadi salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di dunia.

Sebagai perbandingan, 522 orang per juta di Inggris dinyatakan positif kemarin dan angka itu mendekati 595 di AS.

Ini menunjukkan perlindungan yang diperoleh dari vaksin mulai melemah dalam menghadapi varian Delta yang sangat menular.

Walau begitu pemerintah Israel masih yakin bahwa meningkatnya jumlah kasus tidak akan bertahan lama.

Sebab Israel telah menawarkan suntikan booster kepada orang-orang yang berusia di atas 60 tahun sejak Juli.

Baca Juga: Israel di Ambang Ketakutan, Sadar Posisi Mereka Bakal Makin Terancam Jika Amerika dan Iran 'Damai', Negeri Yahudi Sampai Nekat Siapkan Rencana Ini untuk Melawan Iran

Serta data menunjukkan skema tersebut telah membantu mengekang meningkatnya penerimaan rumah sakit.

Sejak itu, negara ini telah memperluas dorongan vaksin booster ke semua orang di atas usia  12 tahun yang telah memiliki dua dosis.

Meskipun menjadi salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di dunia, negara ini berada di tengah gelombang baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sehingga kondisi Israel terus dipantau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Israel di Ambang Ketakutan, Perang Nuklir Diprediksi Makin Mendekat, Sampai Ngaku Tidak Ada yang Bisa Hentikan Iran Buat Bom Nuklir