Varian Delta Sudah Bikin Pusing Seluruh Dunia Kini Ada Varian Covid-19 Baru, Termasuk Jalur Pango Lebih Berbahaya Man Dari Varian Delta?

Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi COVID-19.

Intisari-Online.com - Covid-19 terus berevolusi dan meminculkan varian-varian baru yang membuat dunia makin tak aman.

Belum kelar dengan masalah varian Delta, kini peneliti Afrika Selatan menemukan varian baru dari virus SARS-CoV-2 selama gelombang ketiga wabah.

Menurut laporan tersebut, varian ini ditugaskan ke jalur PANGO C.1.2, yang disingkat C.1.2.

C.1.2 berevolusi dari C.1 - galur dominan dalam gelombang pertama epidemi di Afrika Selatan.

Baca Juga: Sudah Hampir 2 Bulan Inggris Hidup dengan Mengabaikan Prokes dan Covid-19, Terkuak Beginilah Kondisinya Sekarang, Apakah Masih Aman apa Makin Kolaps?

Setelah pertama kali terdeteksi pada bulan Mei, C.1.2 telah ditemukan di tujuh dari sembilan provinsi di Afrika Selatan dan di tujuh negara lain yang mencakup Afrika, Asia, Eropa dan Oseania.

Anban Pillay seorang pejabat kesehatan Afrika Selatan mengatakan bahwa varian C.1.2 menyumbang bagian yang sangat kecil dari sampel uji saat ini.

tetapi cenderung naik secara bertahap dari bulan ke bulan, mirip dengan awal pengujian, varian Beta atau Delta.

Pada bulan Mei, C.1.2 terdeteksi hanya dalam 0,2% dari semua genom yang diurutkan. Pada

Baca Juga: Beruntung Bagi yang Sudah Vaksin Covid-19, Penelitian Ini Ungkap Perbedaan Kondisi Orang Sebelum dan Sesudah Vaksin Jik Terinfeksi Covid-19, Ternyata Begini Kondisi Darahnya

bulan Juni, tingkat telah meningkat menjadi 1,6%, dan terus meningkat menjadi 2% pada bulan Juli.

Cathrine Scheepers, salah satu penulis utama studi tersebut, mengatakan varian baru mungkin muncul setelah infeksi Covid-19 yang berkepanjangan dan akumulasi mutasi tambahan, yang berpotensi lolos dari respons imun.

Afrika Selatan saat ini mengalami gelombang ketiga epidemi dengan penyebaran cepat varian Delta.

Varian ini diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai varian perhatian (VOC) bersama dengan Alpha, Beta dan Gamma.

Selain itu, di dunia ada empat varian bunga (VOI) yaitu Eta, Iota, Kappa dan Lambda (saat ini paling mirip dengan C.1.2).

Otoritas kesehatan Afrika Selatan mengatakan C.1.2 mungkin memiliki hingga 59 mutasi dibandingkan dengan jenis virus pertama di Wuhan.

Baca Juga: Target 2 Juta Vaksinasi Covid-19 Per Hari pada Agustus Tak Tercapai, Indonesia Disebut Akan Alami Hiperendemi Covid-19, Apa Itu?

Dianggap memiliki lebih banyak mutasi daripada varian VOC - VOI lainnya.

Para peneliti terus memantau penyebaran C.1.2, tetapi belum diketahui apakah kombinasi mutasi pada C.1.2 membuat varian ini lebih menular.

Selain itu, para ahli juga melihat efektivitas vaksin terhadap varian baru ini dan hasilnya dapat dipublikasikan dalam beberapa minggu.

Informasi tentang varian baru di Afrika Selatan datang karena banyak negara di dunia, bahkan mereka yang memiliki tingkat vaksinasi tinggi, melihat peningkatan jumlah kasus dan rawat inap karena virus varian Delta.

Menurut badan kesehatan AS, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di negara itu telah mencapai lebih dari 100.000, level tertinggi dalam delapan bulan.

Sekitar seminggu yang lalu, jumlah kasus baru Covid-19 harian di AS berfluktuasi lebih dari 100.000 kasus/hari, dengan sekitar 1.300 kematian/hari.

Baca Juga: Mengapa Bekas Pasien Covid-19 Masih Saja Tertular Covid-19 Lagi? Ternyata Memang Begini Sifat Kekebalan yang Dibentuk dari Infeksi Covid-19

Pada 27 Agustus, jumlah kasus baru bahkan meningkat menjadi 190.536 kasus, menurut Worldometers.

Di Inggris, Kantor Statistik Nasional (ONS) mengatakan jumlah kasus Covid-19 di negara itu sekitar 26 kali lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.

Selama seminggu terakhir, Inggris terus mencatat lebih dari 30.000 kasus baru Covid-19 per hari.

Agustus lalu, jumlah ini melayang di lebih dari 1.000 kasus.

Para ahli memperingatkan bahwa pembukaan kembali sekolah di Inggris minggu ini kemungkinan akan menyebabkan jumlah kasus terus melonjak.

Artikel Terkait