Target 2 Juta Vaksinasi Covid-19 Per Hari pada Agustus Tak Tercapai, Indonesia Disebut Akan Alami Hiperendemi Covid-19, Apa Itu?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Ilustrasi pandemi Covid-19
Ilustrasi pandemi Covid-19

Intisari-Online.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, target 2 juta suntikan vaksin Covid-19 per hari pada Agustus belum tercapai.

Nadia mengatakan, rata-rata penyuntikan vaksin Covid-19 per hari pada Agustus di atas 1 juta.

"Kalau saat ini kita sudah hampir rata-rata di atas 1 juta (vaksinasi Covid-19) dan kami berusaha walaupun sudah tinggal beberapa hari lagi."

"Di bulan Agustus ini sepertinya target 2 juta per hari ini belum bisa kita capai," kata Nadia dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube Kemkominfo TV, Sabtu (28/8/2021).

Baca Juga: Tak Terima Tuduhan Covid-19 Berasal dari Laboratorium Wuhan, China Malah Sebut Pangkalan Militer Amerika Jadi Biang Keladinya Rupanya Ini Alasannya

Sementara itu,Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menuturkan, Indonesia berpotensi mengalami pandemi Covid-19 dalam waktu yang lama.

Hal ini dilatarbelakangi oleh kondisi geografi dan demografi Indonesia.

Tak hanya endemi, Hermawan bahkan menyebut Indonesia akan mengalami hiperendemi.

Apa Itu Hiperendemi?

Baca Juga: Berani Sebut Covid-2022 Bakal Muncul Padahal Tahun 2021 Saja Belum Kelar, Ilmuwan Ini Malah Jadi Bahan Tertawaan Sebut Informasinya Tak Masuk Akal

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, hiperendemi merujuk pada kehadiran wabah secara terus-menerus dalam satu wilayah.

Tak hanya itu, wilayah disebut mengalami hiperendemi ketika suatu wabah atau penyakit dengan kasus yang sangat banyak dan mudah terdeteksi di populasi.

"Ada juga yang mengistilahkan hiperendemi sebagai satu penyakit yang hampir sama di setiap populasi usia," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (27/8/2021).

Baca Juga: Tahun 2021 Saja Belum Berakhir dan Covid-19 Belum Teratasi, Ilmuwan Malah Sudah Ketar-Ketir Dengan Covid-2022 yang Bakal Muncul Tahun Depan, Kok Bisa?

Terjadi Peningkatan Kasus

Dalam kaitannya dengan Covid-19, Dicky menyebut endemi bisa berubah menjadi hiperendemi ketika terjadi peningkatan kasus.

Sebagai informasi, endemi merupakan penyakit yang selalu ada pada populasi atau wilayah tertentu.

Salah satu penyakit endemi yang banyak dibicarakan adalah malaria.

Terkait potensi Indonesia mengalami hiperendemi, ia belum bisa memastikan secara tepat.

Baca Juga: Baru Longgarkan Sedikit Saja Media Vietnam Ini Langsung Koar-Koar Soroti Situasi Covid-19 di Indonesia, Sampai Beberkan Kondisi Indonesia Saat Ini

"Status endemi ini kan belum jelas kapannya. Yang jelas, pasti akan terjadi," jelas dia.

Menurutnya, hiperendemi akan terjadi di Indonesia ketika penanganan Covid-19 dilakukan sekedarnya dan minim strategi.

Jika strategi pandemi Covid-19 tidak berubah dan hanya mengandalkan vaksinasi, maka Indonesia akan mengalami hiperpandemi.

Baik epidemi, pandemi, endemi, maupun hiperendemi, Dicky menyebut semua istilah tersebut dikeluarkan epidemiolog untuk menggambarkan suatu penyakit.

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 merupakan kesempatan untuk mengedukasi dan meningkatkan literasi publik terkait kesehatan.

Baca Juga: Australia Memang Cekatan Menangani Covid-19 di Negaranya, Tapi Justru Biarkan Timor Leste 'Megap-megap' Makan Janji Vaksin hingga Disikut China

(*)

Artikel Terkait