Sementara anak muda hanya menyumbang 14% dari jumlah buruh negara, mereka menjadi 2/3 dari total pengangguran Timor Leste.
Laporan Analisis Kelompok Buruh tunjukkan tingkat pengangguran anak muda tahun 2015 mencapai 12.3%, lebih tinggi daripada rata-rata nasional yaitu 4.8%.
Laporan juga menunjukkan analisis tingkat pengangguran dari tingkat pendidikan.
Menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan justru semakin tinggi risiko menganggur.
Tingkat pengangguran di antara pemuda tanpa pendidikan adalah di bawah 10% tapi di antara pendidikan menengah mencapai 18% dan di antara para lulusan universitas mencapai 20%.
Sementara itu Laporan Analisis Pendidikan menunjukkan para pemuda yang tidak sedang bekerja, atau tidak sedang dalam pendidikan dan pelatihan (NEET) ada sebanyak 27.7%.
Menariknya, 53.4% dari anak muda yang sudah menyelesaikan pendidikan mereka tidak bekerja di tahun 2015 ketika sensus dilakukan.
Diskusi mengenai tingginya tingkat pengangguran berputar di antara dua tema: ketiadaan kesempatan kerja dan ketiadaan keterampilan yang diperlukan agar direkrut.