Selain milisi lokal dan warga yang berniat melawan pemberontak, aliansi gerilya itu diperkuat juga sisa-sisa pasukan khusus Afghanistan.
Milisi Taliban sendiri berhasil merebut dan menguasai ibukota Afghanistan, Kabul, pada Minggu 15 Agustus lalu atau 20 tahun setelah mereka digulingkan Amerika Serikat dan sekutunya dari kekuasaan.
Meski begitu, perjuangan lokal melawan Taliban juga sudah terjadi sebelum-sebelumnya.
Melansir Afghanistan.asia-news.com, Minggu (/7/2021), lebih dari 500 wanita mengangkat senjata melawan Taliban di kota Firoz Koh, ibu kota provinsi Ghor, menyatakan kesiapan mereka untuk pergi ke garis depan dan mendukung pasukan keamanan Afghanistan.
Khadija Sarwari, seorang warga Firoz Koh, mengatakan bahwa dia tidak akan ragu untuk menyerang militan Taliban.
"Saya memutuskan untuk mengangkat senjata bersama dengan saudara perempuan saya untuk berdiri di samping pasukan keamanan kami untuk memerangi Taliban dan membela rakyat dan negara kami," katanya pada waktu itu.
"Kami tidak akan membiarkan Taliban dan kelompok teroris asing lainnya memerintah negara kami dan membunuh orang-orang kami yang tidak bersalah."