Intisari-Online.com - Setelah AS dan sekutunya menarik pasukan dari Afghanistan, Taliban telah mengambil alih kekuasaan tak lama setelahnya.
Kekuasaan Taliban di Afghanistan membuat negara-negara tetangga khawatir tentang ketidakstabilan politik, terlebih arus masuk pengungsi dan prospek Afghanistan kembali menjadi tempat bernaung bagi kegiatan teroris.
Negara-negara tetangga seperti Pakistan, India, China, Rusia dan lainnya barangkali pantas jika memiliki kekhawatiran.
Lantas bagaimana jika Swedia, negara yang tak punya riwayat konflik atau kerjasama apapun dengan Taliban ataupun Afghanistan tiba-tiba berencana untuk terlibat di Afghanistan?
Sebuah pengungkapan sensasional Wikileaks telah mengungkapkan bahwa Angkatan Bersenjata Swedia berencana menggunakanpesawat tempurnya untuk menggempur Afghanistan, seperti melansir Opindia.com, Sabtu (21/8/2021).
Menurut Wikileaks, beberapa negara anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF), menggunakan perang untuk menunjukkan kemampuan senjata berteknologi tinggi dan pesawat tempur mereka.
ISAF merupakanmisi militer pimpinan NATO di Afghanistan melawan Taliban dan Al-Qaeda.
Wikileaks telah menerbitkan dokumen rahasia oleh Duta Besar AS untuk Swedia, Robert Silverman, kepada pasukan NATO di Afghanistan.
Dokumen itu berisi permintaanagar NATO mendesak Swedia untuk berkontribusi lebih banyak pada perang pimpinan AS melawan organisasi Jihadis di Afghanistan.
Dalam surat rahasianya, Robert Silverman menulis kepada pasukan NATO di Afghanistan meminta mereka untuk menekan Swedia agar memberikan lebih banyak kepada operasi ISAF di Afghanistan dengan tenaga dan sumber daya tambahan.
Mungkin sumber daya itu termasuk helikopter medevac, pesawat tempur JAS Gripen, dan tim Operational Mentor and Liaison (OMLT).
“Swedia memberikan kontribusi besar bagi upaya ISAF di Afghanistan, memimpin PRT di Mazar-e-Sharif dengan 365 tentara Swedia. Mencatat kekurangan dalam kontribusi ISAF dari sekutu NATO (ref A), kita harus bertanya kepada Swedia, Mitra Kerja Sama NATO yang terkemuka, kontribusi tambahan apa yang mungkin dapat mereka berikan di Afghanistan,” kata dokumen tersebut.
Mengutip pernyataan dari Angkatan Bersenjata Swedia, Silverman lebih lanjut mengajukan penempatan senjata dan pesawat Swedia untuk kemungkinan peran dalam operasi.
Ia juga menyarankan bahwa Swedia mungkin dapat mengerahkan aset potensial lainnya seperti Helikopter HKP 10 Super Puma Medevac yang baru diakuisisi atau pesawat tempur JAS Gripen di Afghanistan.
Silverman berpendapat bahwa Angkatan Bersenjata Swedia telah secara terbuka menyarankan pengiriman pesawat tempur JAS Gripen ke Afghanistan.
Sehingga ia mengungkapkan bahwa militer Swedia melobi untuk penempatan untuk kemungkinan pengalaman tempur, yang bisa berdampak baik bagi Angkatan Udara Swedia untuk memasarkan pesawat tempur Gripen.
Pada dasarnya, Silverman mengisyaratkan bahwa Angkatan Udara Swedia ingin memanfaatkan perang Afghanistan untuk mendemonstrasikan pesawat tempurnya Saab JAS 39 Gripen.
Saab JAS 39 Gripen merupakan pesawat tempur ringan bermesin tunggal yang diproduksi oleh perusahaan kedirgantaraan Swedia Saab AB.
Karena “pengalaman tempur” untuk platform militer apa pun meningkatkan daya jual produk, Swedia bermaksud menggunakan perang Afghanistan untuk memajukan kepentingan ekonomi mereka.
Karena kelompok teror yang beroperasi di Afghanistan tidak memiliki Angkatan Udara, pertanyaan tentang pertempuran udara-ke-udara tidak muncul.
"Pengalaman tempur" yang dimaksud Angkatan Udara Swedia pada dasarnya berarti operasi serangan bedah terhadap pasukan Jihadi.
Berikut merupakan dokumen rahasia yang dibocorkan Wilileaks di link ini.