Dokumen kabinet biasanya dipublikasikan setelah 20 tahun.
Tetapi, dokumen-dokumen itu dia minta ditahan karena dianggap dapat merusak hubungan Australia dengan pemerintah negara asing saat ini.
Patrick meminta peninjauan kembali atas keputusan tersebut, yang mendorong dirilisnya versi menit yang telah banyak disunting.
Yang bisa diduga dari dokumen itu adalah pengajuan ke kabinet tentang perundingan Laut Timor telah dilakukan.
Kemungkinan dokumen itu mengungkap strategi Australia untuk barter di perbatasan laut Laut Timor sebelum operasi penyadapan kontroversial yang diungkapkan oleh Witness K dan Bernard Collaery.
Setelah intervensi oleh Departemen Perdana Menteri dan Kabinet, alasan kerahasiaan pun berubah.
Pemerintah mengklaim konten yang disunting dapat menyebabkan kerusakan pada keamanan, pertahanan, atau hubungan internasional persemakmuran.
Dan pengungkapan itu dapat digunakan oleh organisasi atau individu dengan kepentingan keamanan nasional untuk mengambil tindakan balasan terhadap operasi keamanan.
“Sangat mengherankan bahwa pemerintah Australia sekarang harus mengklaim bahwa pelepasan pengajuan kabinet 20 tahun pada negosiasi Celah Timor akan merusak keamanan nasional dan secara khusus membahayakan operasi keamanan saat ini,” kata Patrick.