Find Us On Social Media :

Sama-sama Picu Kemarahan, Ini Beda Sikap Presiden Afghanistan yang Kabur dengan Adiknya yang Bertemu Anggota Taliban

By Tatik Ariyani, Minggu, 22 Agustus 2021 | 14:17 WIB

Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Hashmat mengatakan jika pebisnis yang telah menginvestasikan jutaan dolar di sekolah, rumah sakit, toko, universitas dan usaha kewirausahaan lainnya ikut melarikan diri dari Afghanistan, itu akan "menghancurkan" ekonomi negara dan masa depan secara keseluruhan, seperti diwartakan Al Jazeera, Sabtu (21/8/2021).

Meskipun saudara lelakinya, mantan presiden, melarikan diri pada 15 Agustus, Hashmat mengatakan dia tidak pernah berniat meninggalkan negara itu.

“Jika saya melarikan diri ke sana, apa yang akan terjadi dengan orang-orang saya, suku saya … Akar saya ada di sini, pesan apa yang akan dikirim jika saya melarikan diri dan meninggalkan orang-orang saya pada saat mereka membutuhkan?” katanya.

Tentang pelarian kakaknya, Hashmat mengatakan dia senang mantan presiden itu setidaknya meninggalkan hidupnya dengan utuh.

“Jika dia dibunuh atau terbunuh dengan cara apa pun, segalanya akan menjadi jauh lebih buruk.”

Hashmat mengatakan penting untuk menjembatani perpecahan dalam masyarakat Afghanistan, yang berarti Taliban harus menemukan cara untuk menerima fasilitas dan kemajuan modern, dan orang-orang Afghanistan yang lebih muda dan penentang kelompok itu dapat terlibat dengan Taliban.

“Bila Anda tidak berada di dekat orang-orang tertentu, penampilan bisa menipu atau bahkan menakutkan,” kata Ghani.

 

Rekaman pertemuan Hashmat dengan anggota Taliban telah menyebar di media sosial Afghanistan dan telah menghasilkan beberapa komentar kritis dan kasar.

Baca Juga: Sempat Tertunda Karena Peristiwa Rengasdengklok, Ini Hasil Sidang Pertama PPKI