Find Us On Social Media :

Sama-sama Picu Kemarahan, Ini Beda Sikap Presiden Afghanistan yang Kabur dengan Adiknya yang Bertemu Anggota Taliban

By Tatik Ariyani, Minggu, 22 Agustus 2021 | 14:17 WIB

Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Dia mengakui ketakutan yang melanda ibu kota, tetapi menekankan perlunya pemerintahan inklusif yang akan mencakup para ahli di bidangnya, perempuan dan kaum muda. Itu, kata dia, akan menjadi cara untuk meredakan ketegangan.

Hashmat mengatakan Taliban harus melakukan segala yang mereka bisa untuk terlibat dengan pengusaha dan investor.

Sementara itu, Taliban belum mengumumkan pembentukan resmi pemerintahan baru dan Hashmat mengatakan kepemimpinan kelompok itu secara terbuka mengakui kepadanya bahwa mereka membutuhkan bantuan dalam menjalankan negara.

Dia mengatakan sangat penting bahwa orang-orang yang mampu dan terdidik tetap terbuka untuk bekerja dengan pemerintah Taliban yang potensial.

“(Taliban) tahu keamanan. Mereka dapat menanganinya dengan sangat baik, tetapi pemerintah lebih dari sekadar keamanan, dan di situlah kelas terpelajar dapat membantu,” katanya kepada Al Jazeera.

Sekarang setelah Taliban tiba di Kabul, ketakutan terbesar Ghani adalah terulangnya perang saudara yang hampir menghancurkan Kabul pada 1990-an.

Untuk menghindari hal ini, dia mengatakan kepemimpinan negara harus menjangkau Taliban untuk resolusi damai.

Ini termasuk tokoh-tokoh berpengaruh dari semua etnis bangsa dan wilayah geografis.