Find Us On Social Media :

Kematian Osama Bin Laden Dianggap Masih Misterius, Donald Trump Ternyata Pernah Bocorkan Informasi Besar Soal Kematian Sang Teroris, Bisa Mengguncang Dunia Jika Terbukti Benar

By Afif Khoirul M, Senin, 16 Agustus 2021 | 17:38 WIB

Osama bin Laden

Intisari-online.com - Osama Bin Laden adalah salah satu tokoh terosis yang sangat diburu Amerika pada masa lalu.

Namun, kematiannya masih misterius lantaran tak ada bukti nyata terkait bukti kematiannya.

Amerika mengatakan bahwa Osama Bin Laden telah tewas kemudian, jenazahnya dimakamkan di lautan, sementara tak ada dokumentasi untuk menjaga kerahasiaannya.

Seorang veteran US Navy SEAL 6, yang diyakini telah membunuh Osama bin Laden, pendiri al-Qaeda.

Baca Juga: Padahal Militer AS Sudah Kerahkan Pesawat Pembom B-52, Afghanistan Tetap Saja Kalah Dari Taliban, Media Rusia Sebut Kesalahan Fatal Amerika Ini Jadi Penyebabnya

Dia buka suara saat Mantan Presiden AS Donald Trump memberikan info bahwa kematian Osama Bin Laden hanyalah konspirasi.

Namun mantan veteran Navy SEAL angkat bicara setelah Presiden AS Donald Trump mengajukan teori konspirasi.

Mengatakan bahwa Pemerintahan mantan Presiden Barack Obama benar-benar melakukan pembunuhan itu bin Laden.

Hal ini diungkapkan oleh Donald Trump menjelang masa-masa terakhir jabatannya sebagai Presiden AS.

Baca Juga: Selemah Apa Sebenarnya Militer Afghanistan, Sudah Diberi Senjata dari Amerika dan Inggris Masih Saja Kalah Telak dari Taliban, Inggris dan AS Pun Makin Dipermalukan Gara-gara Hal Ini

"Orang-orang pemberani mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anak mereka untuk membunuh Osama bin Laden. Kami telah diperintahkan oleh Presiden Obama," Kata Robert O'Neill.

"Terima kasih Pak Presiden. Selamat Ulang Tahun Militer AS. Sial, saya pikir saya membunuh Osama bin Johnson secara tidak sengaja (sebuah ironi asumsi Trump bahwa orang yang terbunuh bukanlah bin Laden)" kata Robert O'Neill, mantan Navy SEAL, yang diyakini membunuh bin Laden dalam serangan di 2011, diposting di Twitter 13 Oktober.

Baris status Mr Robert O'Neill muncul setelah Donald Trump me-retweet postingan akun "Oscar The Midnight Rider 11113" pada 13 Oktober 2020.

Isi postingan Trump mengklaim bahwa mantan Presiden Obama membunuh seorang stuntman, bukan bin Laden.

Sebelumnya, Trump juga menyerang saingannya calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, yang menjabat sebagai wakil presiden selama dua periode Obama atas operasi pembunuhan bin Laden.

"Dia menentang misi untuk membunuh Osama bin Laden," kata Trump tentang saingan politiknya pada 17 September 2020.

Baca Juga: Donald Trump Kegirangan, Penarikan Pasukan Amerika di Afghanistan Justru Dianggap Blunder Terburuk dalam Sejarah Amerika, Joe Biden Sampai Diminta Mengundurkan Diri

O'Neill terus meremehkan Trump dalam serangkaian tweet pada 12 dan 13 Oktober 2020.

"Jika Joe, bin Laden, dan Mayor Jenderal Iran Qasem Soleimani masih hidup, ISIS akan tetap mengamuk dan China sekarang akan menjadi kekuatan dominan dunia, bukan AS," tulis O'Neill di Twitter.

Meskipun dipuji sebagai pahlawan perang, mantan Navy SEAL 6 telah diganggu oleh skandal hukum dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2016, ia ditangkap karena mengemudi dalam keadaan mabuk dan perilaku agresif dalam penerbangan pada 2018.

Kemudian, O'Neill dilarang dari penerbangan Delta Air Lines setelah dia memposting foto dirinya tidak mengenakan masker selama penerbangan, AP melaporkan.

"Syukurlah bukan @Delta yang mendorong kami ketika kami membunuh bin Laden...kami tidak memakai topeng saat itu," kata  O'Neill kemudian mentweet.

Baca Juga: Pantas Foto Mayat Osama Bin Laden Mati-Matian Disembunyikan Militer AS, Tentara Amerika Ini Bocorkan Betapa Mengerikannya Kondisi Sang Teroris Saat Dibunuh

Delta Air Lines kemudian merilis sebuah postingan yang menjelaskan insiden tersebut.

“Bagian dari komitmen setiap pelanggan sebelum terbang dengan penerbangan Delta adalah menerima kebijakan pencegahan infeksi Covid-19, termasuk pemakaian masker. Kegagalan untuk mematuhi pemakaian masker dapat mengakibatkan larangan penerbangan di masa depan dengan Delta," kata Delta Air Lines dalam sebuah pernyataan.