Find Us On Social Media :

Lebih Parah dari Nakes yang Suntik Vaksin Kosong ke 559 Orang, Perawat di Negara Maju Ini Malah Suntik Vaksin Palsu dengan Bahan Dapur Ini, 8.600 Lansia Jadi Korbannya

By Mentari DP, Kamis, 12 Agustus 2021 | 09:45 WIB

Kasus nakes suntik vaksin kosong.

Intisari-Online.com - Kasus nakes suntik vaksin kosong viral di Indonesia.

EO, nama nakes suntik vaksin kosong itu, mengaku menyesal dan meminta maaf.

Sambil menangis, EO mengaku di hari kejadian, ia telah menyuntik vaksin kepada 559 orang.

Baca Juga: Pantas Saja Indonesia Jadi Sorotan Dunia, Rupanya Kasus Kematian Harian Indonesia Kembali Jadi yang Tertinggi di Dunia, Tapi Pemerintah Malah Hapus Indikator Angka Kematian Covid-19

Oleh karenanya dia menjadi lalai dan menyutik salah seorang warga dengan vaksin yang kosong atau tidak diisi vaksin Covid-19.

EO mengakui perbuatannya tersebut murni atas kelalaiannya tanpa ada niat tertentu.

Pada akhirnya, meski sempat ditetepkan sebagai tersangka, akhirnya pelapor mencabut tuntutannya.

Pelapor berinisial BLP dan tersangka EO sepakat berdamai terkait dugaan kasus vaksin kosong.

Jika kasus vaksin kosong itu berakhir damai, maka kejadian di negara maju ini sungguh keterlaluan.

Baca Juga: Negara Lain Luntang-lantung Tak Bisa Vaksin Pertama, Israel Malah Siapkan Vaksin Ketiga Meski Dimusuhi Banyak Negara, Pakai Vaksin Amerika yang Mahal Ini Lagi!

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Kamis (12/8/2021), seorang Perawat Palang Merah di Jerman diduga menyuntikkan hingga 8.600 orang dengan suntikan vaksin palsu.

Para korban adalah ribuan pasien lanjut usia di Jerman utara pada awal musim semi

Menurut penyelidikan polisi, seorang perawat yang diduga anti-vaksin telah menyuntikkan ribuan orang dengan larutan garam alih-alih vaksin Covid-19.

Setelah kasus ini viral, ribuan orang yang telah menerima suntikan pertama mereka di pusat vaksinasi di Friesland - sebuah distrik pedesaan dekat pantai Laut Utara - memaksa untuk mendapatkan suntikan lagi dari vaksin Covid-19 setelah membuat penemuan.

Polisi mengatakan tersangka yang tidak disebutkan namanya telah menyampaikan pandangan skeptisnya tentang vaksin Covid-19 dan mengunggahnya ke media sosial.

Tetapi motifnya tidak jelas.

Walaupun larutan garam tidak berbahaya, mereka khawatir pada mereka yang telah divaksinasi di Jerman pada bulan Maret dan April.

Sebab sebagian besar dari mereka adalah lansia yang berisiko tinggi terkena virus corona dengan gejala berat.

Baca Juga: Meski Menyandang Gelar Negara Kaya Raya di Dunia, Siapa Sangka Negara-negara Ini Timbun Vaksin Virus Corona, Masing-masing Punya Lebih dari 1 Miliar Dosis

Hingga saat ini, polisi masi dimintai keterangannya.

Namun tidak jelas apakah tersangka telah ditangkap atau didakwa dalam kasus tersebut.

Tapi kasus vaksin palsu itu telah diserahkan ke unit khusus yang menyelidiki kejahatan bermotif politik.

Polisi setempat juga menolak berkomentar di luar jam kerja normal.

Di Jerman, sekitar 55 persen orang telah divaksinasi penuh. Tetapi laju vaksinasi telah melambat.

Baca Juga: Bersabarlah, Walau Telah Dilakukan Vaksinisasi Covid-19 Massal, Butuh 7 Bulan Lagi Dunia Bisa Normal Lagi, Tapi Nasib Indonesia Lebih Suram Karena Fakta Ini