Negara Lain Luntang-lantung Tak Bisa Vaksin Pertama, Israel Malah Siapkan Vaksin Ketiga Meski Dimusuhi Banyak Negara, Pakai Vaksin Amerika yang Mahal Ini Lagi!

Mentari DP

Penulis

Vaksin virus corona di Israel.

Intisari-Online.com - Soal vaksin virus corona, Israel adalah pemimpin awal dalam vaksinasi.

Negara Yahudi itu telah melakukan vaksin virus corona terhadapsekitar 55 persen populasinya.

Nyaris setengah warganya sudah melakukan dua kali vaksinmRNA yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Baca Juga: Disinggung Soal Kapal Covid-19 Berakhir, Presiden Jokowi Malah Blak-blakan Ungkap Kondisi Sebenarnya Ini, 'Bukan Bermaksud Menakut-nakuti'

Soal vaksin virus corona sendiri,menurut penghitungan AFP, lebih dari empat miliar dosis telah diberikan di seluruh dunia.

Akan tetapi ada perbedaan antara negara kaya dan negara miskin.

Negara-negara berpenghasilan tinggi memberikan rata-rata 97 vaksinper 100 penduduk.

Berbanding jauh dengan 1,6 di negara-negara berpenghasilan rendah.

Ironisnya, banyak negara miskinmemohon untukmendapatkan dosis vaksin pertama.

Baca Juga: Padahal Tak Ada Masalah Apa-apa, Mendadak Kim Jong-Un Perintahkan Tentara Korea Utara untuk Lakukan Hal Ini,Siap-siap Mau Perang?

Sementara negara-negara kayaseperti Israel bahkan dapat menawarkan dosis ketiga vaksin

Dilansir darisputniknews.com pada Minggu (1/8/2021), Israel mulai menawarkan dosis ketiga vaksin Pfizer kepada penduduk lanjut usia atau lansia.

Hal itu terjadi setelahPerdana Menteri Naftali Bennett mengumumkan keputusan tersebut sehari sebelumnya.

Oleh karenanya,Maccabi, salah satu organisasi kesehatan utama Israel, mendaftarkan lebih dari 10.000 permintaan untuk mendapatkanvaksin asalAmerika Serikat (AS) itu.

Total ada sekitar1,3 juta orang di negara itu berusia 60 tahun ke atas.

Hanya saja, Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) AS belum memberikan lampu hijau untuk dosis ketiga.

Tetapi Direktur Komunikasi dan Urusan Pemerintah di Layanan Kesehatan Maccabi Ido Hadari, mengatakan keputusan PM Israel itu adalah langkah ke arah yang benar.

"Dalam kedokteran, kami biasanya melihat FDA dan begitu mereka menyetujui sesuatu, itu dianggap aman."

"Tapi terkadang dalam situasi seperti perang Anda perlu mengambil keputusan dengan cepat."

"Anda harus berani dan mengabaikan mengikuti aturan".

Baca Juga: Pantas Saja Indonesia Jadi Sorotan Dunia, Rupanya Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Jadi Tertinggi di Dunia, Langsung Dapat Peringkat Paling Bawah dari Media Amerika Ini

Salah satu penyebabHadari menyetujui vaksin ketiga karena adalonjakan kasus virus corona baru selama beberapa minggu terakhir.

Pada hari Kamis, lebih dari 2.000 kasus virus corona terkonfirmasi dan membuat jumlah keseluruhan pasien menjadi lebih dari 16.000 orang.

Meskipun angka-angka itu secara signifikan lebih rendah dari pada Januari, ketika negara itu mencatat 10.000 kasus setiap hari, pihak berwenang khawatir bahwa situasinya mungkin tidak terkendali.

Terutama karenavirus corona varianDelta70 persen lebih menular daripada virus awal.

Alasanlain yang membuat pihak berwenang setuju vaksin ketiga karena ada penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa tingkat antibodi seseorang menjadi semakin rendah lima bulan setelah diberikan suntikan kedua.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Bikin India Porak-poranda Dihantam Virus Corona, Kini Giliran Varian Delta India Masuk ke China, Langsung Bikin Seluruh Wilayah Negeri Panda Panik Bukan Main

Artikel Terkait