Penulis
Intisari-Online.com – Saya memiliki dua celemek yang lucu-lucu, yang terkadang dipakai ketika melaksanakan tugas di dapur.
Sayangnya, saya hampir tidak pernah ingat untuk memakai salah satunya.
Jadilah, pakaian saya akhirnya berlumuran minyak, cairan, bahkan potongan buah dan sayuran, apalagi kalau digunakan juga sebagai serbet.
Akhirnya pakaian pun jadi korban dengan ‘lukisan’ tak jelas, untuk menghilangkannya butuh penghilang noda yang cukup mahal.
Tidak hanya itu, kadang-kadang kita juga sering menemukan noda lama pada taplak meja atau serbet yang berwarna putih.
Lalu, apa yang bisa dilakukan?
Coba saja trik murah berikut ini.
Ada solusi murah yang bisa digunakan untuk menghilangkan noda lama pada pakaian Anda.
Yaitu, sabun pencuci piring dan hidrogen peroksida.
Banyak situs web secara khusus merekomendasikan penggunaan sabun cuci piring sebagai yang paling efektif.
Anda juga bisa menambahkan soda kue untuk daya gosok ekstra.
Untuk pemakaiannya, campurkan satu bagian sabun cuci piring dengan dua bagian hidrogen peroksida dalam botol semprot.
Lalu basahi area yang bernoda, gosok dengan baik, diamkan sebentar, lalu cuci seperti biasa.
Mereka yang mencoba menggunakan solusi ini dengan sukses dapat membersihkan semua jenis kotoran, mulai dari karpet hingga sprei, bahkan bak mandi.
Campuran tadi juga bisa Anda gunakan untuk semua jenis noda, termasuk rumput, minyak, kotoran, kopi, minyak, lipstik, dan saus tomat.
Dan tidak akan merobek pakaian atau taplak meja.
Mengapa campuran tadi berhasil taklukkan noda-noda membandel?
Sabun cuci piring biasanya terdiri dari bahan yang kuat, yang diformulasikan untuk menghilangkan sisa-sisa makanan dan lemak.
Namun, cenderung memiliki tingkat pH sekitar 7 sampai 8, sehingga netral dalam hal keasaman vs alkalinitas.
Itu berarti sabun cuci piring cukup lembut pada serat kain, bahkan saat menghancurkan kotoran membandel.
Sedangkan hidrogen peroksida mempercepat proses oksidasi.
Oksidasi, dalam istilah sederhana, biasanya berarti oksiden ditambahkan ke sesuatu, yang mengakibatkan proses penguraian.
Namun, hidrogen peroksida lebih lembut daripada pemutih klorin.
Ini sebenarnya dianggap sebagai pembersih ‘hijau’ karena terdiri dari air dan oksigen (secara teknis, hampir identik dengan air kecuali molekul oksigen ekstra).
Pastikan Anda memilih hidrogen peroksida 3%, daripada mencari hidrogen peroksida yang 35% aman untuk peralatan makan, karena ini terlalu kuat.
Bagaimana bila tempat di karpetnya itu bagian yang sulit dibersihkan dan sulit dibilas?
Coba tambahkan lebih banyak hidrogen peroksida atau sedikit sabun pencuci piring saja sehingga tidak perlu banyak dibilas.
Satu hal yang perlu diingat, meskipun H2O2 lebih lembut daripada pemutih klorin dan dijual dalam larutan encer, hidrogen peroksida juga kurang stabil dibandingkan pemutih.
Anda mungkin ingin membuat sejumlah larutan pewarna buatan sendiri sehingga dapat menggunakannya, tetapi lebih baik bila sejumlah kecil saja yang dibuat untuk mendapatkan daya pembersih sebanyak mungkin.
Anda mau mencoba sendiri?
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari