Hari Ini dalam Sejarah: Indonesia dan Negara Pendiri ASEAN Lainnya Tandatangani Deklarasi Bangkok Tandai Berdirinya Organisasi Asia Tenggara Ini

Khaerunisa

Penulis

Perwakilan dari 5 negara pendiri ASEAN menandatangani Piagam ASEAN atau Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967.

Intisari-Online.com - Hari ini 54 tahun lalu, Indonesia dan negara-negara pendiri ASEAN lainnya menandatangani Deklarasi Bangkok.

Deklarasi tersebut menandai berdirinya organisasi negara-negara di Asia Tenggara ini.

Hari ini pun diperingati sebagai hari jadi organisasi ASEAN yang ke-54.

Hari ini 54 tahun lalu, ASEAN baru memiliki 5 negara anggota.

Baca Juga: Beranggotakan 10 Negara Kawasan Asia Tenggara, Ini Faktor Pendorong Kerja Sama Antar Negara ASEAN

Selain Indonesia, di antaranya: Thailand, Filipina, Malaysia, dan Singapura.

Kemudian, menyusul negara-negara lainnya hingga kini ASEAN beranggotakan 10 negara.

Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984, Vietnam pada 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada 23 Juli 1997, terakhir Kamboja pada 30 April 1999.

Bagaimana sejarah berdirinya ASEAN?

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi yang Belum Vaksin Covid-19, Ilmuwan Ungkap Cuma Konsumsi Minuman Sejuta Umat Ini Setiap Hari, Bisa Kurangi Risiko Covid-19 Hingga 10 Persen

Berdirinya ASEAN bermula dari ajakan Menteri Luar Negeri Thailand saat itu, yaitu Thanat Khoman untuk mengadakan pertemuan di Bangkok.

Ia prihatin dengan organisasi kawasan Asia Tenggara yang pernah ada sebelumnya.

Sebelum kehadiran ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), pernah ada beberapa organisasi Asia Tenggara.

Namun, organisasi yang sebelumnya didirikan untuk memperkuat hubungan tetangga tak ada yang awet dan memiliki anggota yang terlampau sedikit.

Baca Juga: Ternyata Semudah Ini Kenali Diabetes, Cuma Perhatikan 9 Tanda Tak Kasat Mata Ini Ternyata Kita Bisa Tahu Apakah Menderita Diabetes atau Tidak

Misalnya, SEATO (Southeast Asia Treaty Organization) yang sebagian besar beranggotakan negara-negara dari luar kawasan Asia Tenggara.

Juga ASA ( Association of Southeast Asia), yang berdiri pada 1961, hanya beranggotakan Thailand, Filipina, dan Federasi Malaysia.

Sementara MAPHILINDO yang didirikan pada 1963, hanya beranggotakan Malaysia, Filipina, dan Indonesia.

Lima negara menghadiri pertemuan di Bangkok pada 8 Agustus 1967 yang masing-masing diwakili oleh Menteri Luar Negerinya.

Baca Juga: Teka-teki 700 Buaya Beranak Pinak di Sungai Yordan 'Tempat Yesus Dibaptis' di Israel hingga Diprediksi Populasinya Nanti Bisa 'Pecah' Ribuan

Indonesia diwakili oleh Menlu Adam Malik, Filipina oleh Narciso R. Ramos, Malaysia oleh Tun Abdul Razak, dan Singapura oleh S. Rajaratnam.

Deklarasi Bangkok yang menjadi landasan dibentuknya organisasi ASEAN juga berisi maksud dan tujuannya organisasi ini.

Melansir asean.org, salah satu tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan budaya di kawasan melalui usaha bersama dalam semangat kesetaraan dan kemitraan untuk memperkuat landasan bagi komunitas Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.

Selain tujuan berdirinya ASEAN, dalam Deklarasi Bangkok juga diuraikan apa saja yang akan didirikan organisasi ini untuk melaksanakan maksud dan tujuannya.

Baca Juga: Ternyata Semudah Ini Kenali Diabetes, Cuma Perhatikan 9 Tanda Tak Kasat Mata Ini Ternyata Kita Bisa Tahu Apakah Menderita Diabetes atau Tidak

Ketua DPR RI Ajak ASEAN Bersatu Hadapi Covid-19

Melansir Tribunnews, Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak seluruh negara-negara anggota ASEAN bersatu dalam menghadapi Covid-19.

Menurutnya, solidaritas sangat diperlukan untuk membawa kawasan keluar dari pandemi Covid-19.

"Kawasan ASEAN sama-sama sedang menghadapi lonjakan Covid-19, selain itu juga penyebaran varian baru virus corona.

"Saat ini kita harus bersatu, menguatkan solidaritas untuk menghadapi pandemi," kata Puan dalam peringatan Hari Ulang Tahun ASEAN ke-54, Minggu (8/8/2021).

Baca Juga: Sejarah Timor Leste Selama Perang Dunia II: Wilayah Asia Paling Selatan Ini Diraih Jepang dengan Pertempuran Berbulan-bulan Melawan Pasukan Sekutu Berjuluk 'Sparrow Force' Ini

Lonjakan Covid-19 yang disebabkan oleh varian delta, dikatakan Puan, kini tengah menyerang negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.

"Perhimpunan ini dibangun dengan harapan negara-negara yang bernaung di bawahnya bekerja sama dalam berbagai sektor, menjalin hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan.

"Sekarang bagaimana semangat pendirian ASEAN itu kita terjemahkan dalam penanggulangan Covid-19 saat ini," kata Puan.

Puan mengingatkan bahwa kerjasama kawasan untuk menghadapi pandemi Covid-19 sangat krusial.

Baca Juga: Sejarah Peristiwa Rengasdengklok hingga Ahmad Subarjo Bertaruh Nyawa Menjemput Sukarno dan Hatta Kembali ke Jakarta

(*)

Artikel Terkait