Penulis
Intisari-Online.com - Hari ini 54 tahun lalu, Indonesia dan negara-negara pendiri ASEAN lainnya menandatangani Deklarasi Bangkok.
Deklarasi tersebut menandai berdirinya organisasi negara-negara di Asia Tenggara ini.
Hari ini pun diperingati sebagai hari jadi organisasi ASEAN yang ke-54.
Hari ini 54 tahun lalu, ASEAN baru memiliki 5 negara anggota.
Baca Juga: Beranggotakan 10 Negara Kawasan Asia Tenggara, Ini Faktor Pendorong Kerja Sama Antar Negara ASEAN
Selain Indonesia, di antaranya: Thailand, Filipina, Malaysia, dan Singapura.
Kemudian, menyusul negara-negara lainnya hingga kini ASEAN beranggotakan 10 negara.
Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984, Vietnam pada 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada 23 Juli 1997, terakhir Kamboja pada 30 April 1999.
Bagaimana sejarah berdirinya ASEAN?
Berdirinya ASEAN bermula dari ajakan Menteri Luar Negeri Thailand saat itu, yaitu Thanat Khoman untuk mengadakan pertemuan di Bangkok.
Ia prihatin dengan organisasi kawasan Asia Tenggara yang pernah ada sebelumnya.
Sebelum kehadiran ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), pernah ada beberapa organisasi Asia Tenggara.
Namun, organisasi yang sebelumnya didirikan untuk memperkuat hubungan tetangga tak ada yang awet dan memiliki anggota yang terlampau sedikit.
Misalnya, SEATO (Southeast Asia Treaty Organization) yang sebagian besar beranggotakan negara-negara dari luar kawasan Asia Tenggara.
Juga ASA ( Association of Southeast Asia), yang berdiri pada 1961, hanya beranggotakan Thailand, Filipina, dan Federasi Malaysia.
Sementara MAPHILINDO yang didirikan pada 1963, hanya beranggotakan Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Lima negara menghadiri pertemuan di Bangkok pada 8 Agustus 1967 yang masing-masing diwakili oleh Menteri Luar Negerinya.
Indonesia diwakili oleh Menlu Adam Malik, Filipina oleh Narciso R. Ramos, Malaysia oleh Tun Abdul Razak, dan Singapura oleh S. Rajaratnam.
Deklarasi Bangkok yang menjadi landasan dibentuknya organisasi ASEAN juga berisi maksud dan tujuannya organisasi ini.
Melansir asean.org, salah satu tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan budaya di kawasan melalui usaha bersama dalam semangat kesetaraan dan kemitraan untuk memperkuat landasan bagi komunitas Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
Selain tujuan berdirinya ASEAN, dalam Deklarasi Bangkok juga diuraikan apa saja yang akan didirikan organisasi ini untuk melaksanakan maksud dan tujuannya.
Ketua DPR RI Ajak ASEAN Bersatu Hadapi Covid-19
Melansir Tribunnews, Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak seluruh negara-negara anggota ASEAN bersatu dalam menghadapi Covid-19.
Menurutnya, solidaritas sangat diperlukan untuk membawa kawasan keluar dari pandemi Covid-19.
"Kawasan ASEAN sama-sama sedang menghadapi lonjakan Covid-19, selain itu juga penyebaran varian baru virus corona.
"Saat ini kita harus bersatu, menguatkan solidaritas untuk menghadapi pandemi," kata Puan dalam peringatan Hari Ulang Tahun ASEAN ke-54, Minggu (8/8/2021).
Lonjakan Covid-19 yang disebabkan oleh varian delta, dikatakan Puan, kini tengah menyerang negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.
"Perhimpunan ini dibangun dengan harapan negara-negara yang bernaung di bawahnya bekerja sama dalam berbagai sektor, menjalin hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan.
"Sekarang bagaimana semangat pendirian ASEAN itu kita terjemahkan dalam penanggulangan Covid-19 saat ini," kata Puan.
Puan mengingatkan bahwa kerjasama kawasan untuk menghadapi pandemi Covid-19 sangat krusial.
(*)