“Sebaliknya, kami menemukan tulang ayam dan angsa dalam jumlah yang sangat besar.”
Yang terpenting, tidak ada sisa makanan yang ditemukan di situs tersebut berasal dari babi atau makanan non-halal lainnya.
Istilah halal mengacu pada makanan dan minuman yang dianggap "layak dan pantas" untuk dikonsumsi di bawah aturan yang diuraikan dalam Taurat.
Contoh makanan halal termasuk ayam, domba dan kambing yang disiapkan dengan cara tertentu.
Dunne dan rekan-rekannya menemukan tulang-tulang hewan di situs penggalian yang tumpang tindih dengan kawasan Yahudi tua di kota itu pada 2016, lapor Jewish News Syndicate.
Tim baru-baru ini menerbitkan temuannya di jurnal Archaeological and Anthropological Sciences.
Selain tulang, tim menemukan lebih dari 2.000 pecahan bejana masak keramik.
Mereka menganalisis residu organik yang tertinggal di tembikar untuk menentukan apa yang pernah disimpannya.
"Proses ini memungkinkan kita untuk membedakan lemak hewani dari ruminansia dan non-ruminansia, serta dari produk susu," kata Dunne kepada Jewish Chronicle.
Dan apa yang kami temukan ternyata sangat tepat.
Para peneliti tidak menemukan bukti adanya lemak non-halal.
Penemuan itu khusus untuk sampah yang berasal dari abad 11 dan 12.
(*)