Find Us On Social Media :

Viral Pencurian Organ Tubuh Manusia di Rumah Sakit, Orang-orang di Negara Ini Malah Jual Semdiri Organ Tubuhnya di Facebook Akibat Kemiskinan yang Mengerikan, Segini Harganya

By Afif Khoirul M, Rabu, 28 Juli 2021 | 14:47 WIB

Seorang wanita menawarkan diri untuk jual ginjal Rp 500 juta demi membayar utang.

Intisari-online.com - Kabar soal pencurian organ tubuh manusia oleh rumah sakit, belakangan ramai dibicarakan.

Mneurut Kompas, Sabtu (24/7/21), keluarga pasien Covid-19, di RSUD Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, Kabupaten Semarang termakan hoaks hingga terlibat keributan dengan perawat.

Alhasil dua tenaga kesehatan terluka, namun akhirnya keduanya berdamai.

Kapolsek Ambarawa AKP Komang Kharisma, mengtakan pihak rumah sakit, telah memaafkan keluarga pasien, dan tidak mempermasalahkannya lagi.

Baca Juga: Isu Pencurian Organ Tubuh Jenazah Covid-19 Viral, Kemanakah Limbah Medis Termasuk 'Potongan Tubuh Manusia' Dibuang oleh Rumah Sakit?

Menurut Komang, adik pasien yang meninggal berinisial NAS, termakan hoaks.

Komang mengatakan, pasien Covid-19 yang meninggal akan diambil organ tubuhnya seperti matanya, sehingga tidak bisa diketahui kondisinya.

Padahal jenazah pasien Covid-19 harus dimakamkan berdasarkan protokol kesehatan.

Sementara itu, kasus mengenai pasar gelap dan jual beli organ manusia ternyata bukanlah hal baru.

Baca Juga: Viral Isu Pencurian Organ Tubuh Jenazah Covid-19, Siapa Sangka di Negara Ini Masih Ada Sekte yang Doyan Menyantap Organ Tubuh, Kuburan pun Jadi Sasaran Empuk Mereka

Bahkan fenomena ini sudah menjadi barang umum di Kenya salah satu negara miskin di Afrika.

Seperti diketahui, ginjal manusia bisa bernilai hingga Rp2 miliar jika dijual di pasar gelap.

Hal itulah yang membuat penduduk Naerobi kenya sampai rela menjual ginjalnya dengan bebas di marketplace Facebook.

Persolan ekonomi yang sulit dan kesengsaraan, mungkin telah membuat orang-orang Kenya sudah tidak memiliki rasa takut lagi.

Transaksi dan jual beli ginjal, tampaknya adalah sesuatu hal yang biasa bagi masyarakat Nairobi, Kenya yang hidup dalam kesengsaraan ekonomi.

Bahkan, orang-orang di sana secara terang-terangan akan memposting ginjalnya di sebuah platform internet Facebook, layaknya jual-beli barang online.

Kemudian, jika ada penawar yang setuju mereka akan mengatur transportasi dan akomodasi ke negara-negara seperti Pakistan atau India di mana organ mereka akan diambil.

Namun dari hal itu sangat sedikit mereka yang bisa kembali kerumah hidup-hidup, perincian penjualan ini juga diungkapkan oleh seorang pengacara beranama Isaac Baraza.

"Inilah yang kami sebut kejahatan tanpa korban, seseorang mau menjual ginjal mereka tanpa membahasnya dengan anggota keluarga," kata Baraza.

"Begitu mereka meninggalkan negara itu untuk menyumbangkan ginjalnya, para penjual mengambil keuntungan dan tidak hanya memanen ginjal mereka, tetapi juga organ tubuh lainnya. Saat kembali di Kenya, tidak ada yang tahu di mana orang muda itu menghilang," tambah Isaac Baraza.

Baca Juga: Geger Isu Jenazah Covid-19 Diambil Organ Tubuhnya oleh Rumah Sakit, Ternyata Kasus Hoax Lawas, Begini Cerita Selengkapnya

Secara Global peningkatan permintaan akan transplantasi ginjal sangat popUler, dan sangat menguntungkan hampir di seluruh dunia.

Ginjal adalah salah satu organ paling dicari saat ini. Menurut PBB sekitar 10.000 ginjal ilegal ditransplantasikan setiap tahunnya.

Salah satu kisah dari Leviticus Awino misalnya, pria 25 tahun ini menjual ginjalnya seharga 2 milliar Shiling Kenya atau sekitar Rp285 Milliar melalui Facebook.

Ada juga, Vanslow (24), pemuda ini juga menjual ginjalnya di Facebook, dia mengatakan "Saya menjual ginjal saya karena saya memiliki masalah keuangan. Golongan darah saya adalah O + dan saya bukan perokok."

Mereka mengatakan, siapa saja yang tertarik dengan ginjalnya bisa menghubunginya melalui Facebook, di mana dia juga mencantumkan nomor telepon dan emailnya.

Menurut, Dr John Ong'ech dari Rumah Sakit Nasional Kenyatta, negara tersebut memiliki 6 juta penderita diabetes dan lebih dari 2 juta membutuhkan transplantasi ginjal.

"Ginjal adalah saringan tubuh yang membersihkan 180 liter cairan setiap hari. Manusia bisa bertahan hidup dengan 1 ginjal, tetapi lebih baik memiliki keduanya, karena itu akan sangat penting bagi tubuh Anda," kata Dr Ong'ech.

Menurutnya, anak muda yang menjadi target kertel ini adalah karena diprovokasi kejantannya dan mereka sebagian besar adalah pengangguran.

Sebagai praktisi medis, Dr Ong'ech mengakui pengambilan organ, baik secara paksa atau dengan persetujuan pemilik, adalah industri yang berkembang pesat di Kenya.

"Satu orang membutuhkan ginjal untuk bertahan hidup, dan orang lain membutuhkan uang," katanya.

Baca Juga: Inilah Area Titik Refleksi Kaki dan Bagaimana Cara Kerja Refleksi Dapat Sembuhkan Masalah Organ atau Sistem dalam Tubuh Hingga Stres

Menurut laporan Baraza, orang-orang mungkin diculik, dibunuh, dan dijual, terutama adalah anak-anak, kemudian mereka akan diambil organnya.

Cara lain bagi broker untuk mendapatkan organ adalah melalui penipuan atau paksaan.

Ada beberapa kasus di mana korban akan pergi ke dokter atau rumah sakit untuk penyakit atau kecelakaan yang tidak berhubungan, tetapi ginjal orang tersebut diangkat tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka.

Ada juga tuduhan bahwa pejabat kedutaan negara Timur Tengah tertentu di Nairobi telah memfasilitasi transplantasi ginjal komersial di luar negeri.

Masalahnya sepertinya juga telah tersebar luas. Pada tahun 2003, jaringan pengadaan ginjal ilegal ditemukan di Afrika Selatan di mana lebih dari 100 transplantasi ginjal ilegal dilakukan di Rumah Sakit St. Augustine pada tahun 2001 dan 2002.

Para pendonor kebanyakan direkrut dari daerah kumuh di negara-negara berkembang dan diterbangkan ke Afrika Selatan di mana operasi dilakukan.

Menurut data dari WHO, transplantasi ginjal dilakukan di 91 negara, sekitar 66.000 transplantasi ginjal, kemudian 21.000 transplantasi hati dan terakhir 6.000 transplantasi jantung.