Penulis
Intisari-Online.com - Isu yang mengatakan bahwa jenazah pasien Covid-19 diambil organnya oleh rumah sakit membuat geger masyarakat.
Melansir Kompas.com (24/7/2021), keluarga pasien Covid-19 di RSUD Gunawan Mangunkusumo Ambarawa Kabupaten Semarang yang termakan hoaks ini terlibat keributan dengan perawat.
Bahkan, hingga menyebabkan dua tenaga kesehatan terluka, namun akhirnya berujung damai.
Atas peristiwa tersebut, Kapolsek Ambarawa AKP Komang Karisma mengatakan pihak rumah sakit menyatakan telah memaafkan keluarga pasien dan tidak memperpanjang permasalahan.
Menurut Komang, adik dari pasien yang meninggal, NAS mendapat informasi hoaks.
"Yakni pasien Covid-19 yang meninggal akan diambil organ tubuhnya seperti matanya, sehingga ingin tahu kondisi jenazah kakaknya," paparnya.
Padahal, jenazah pasien Covid-19 pemulasaran harus menggunakan protokol kesehatan.
Peristiwa viral serupa juga terjadi di beberapa daerah lainnya seperti Jember dan Bondowoso, di mana keluarga pasien Covid-19 yang meninggal termakan hoaks.
Viral hoaks meresahkan tentang pencurian jenazah pasien Covid-19 hingga menciptakan kericuhan, mungkin saja keluarga korban pernah mendengar tentang kisah serupa.
Pasalnya, pernah terjadi peristiwa menghebohkan tentang perampokan makam, seperti yang terjadi di negara tetangga Indonesia ini.
Beberapa sekte masih meyakini menjadi kanibal akan mendatangkan kesaktian, dan cerita itu pernah muncul di salah satu tempat di negara Filipina.
Melansir Dailymail mereka adalah Haring Bakal, sebuah sekte lokal yang meyakini sesembahan mereka Iron King akan memberi kekuatan jika memakan bagian tubuh manusia.
Akibat keyakinan itu, mereka melakukan beberapa hal nekat, yaitu merampok pemakaman dan mengambil potongan tubuh mayat yang ada di dalamnya.
Tidak hanya melakukannya seorang diri, ketika merampok mayat di pemakaman, mereka juga menyewa orang lain yang ahli di bidang tersebut.
Ketika merampok mereka tidak melakukannya seorang diri, namun menyewa orang lain yang ahli di bidang tersebut.
Bukan hanya mencuri mayat dari pemakaman, tapi mereka juga memakannya melalui sebuah ritual khusus.
Konon, cara itu mereka lakukan untuk mendapatkan kesaktian yang lebih tinggi.
Sebuah rekaman memperlihatkan seseorang dari sekte tersebut meracik ramuan dengan mengambil tempurung lutut manusia yang dicuri lalu diberikan pemutih dan minyak kelapa.
Diyakini oleh mereka, setelah memakan tempurung kaki manusia, musuh tidak bisa melihat atau menyadari keberadaan mereka atau kasat mata. Puncak dari kekuatan yang didapat, yaitu ketika mereka mengunyah dan menelannya maka kekuatan akan menyatu ke dalam tubuhnya.
Wartawan Nikon Celis, yang mengambil bagian dalam ritual parang dan yang menangani bagian tubuh yang dicuri, mengatakan: "Saya bisa mengerti untuk beberapa orang ini gila atau menjijikkan."
Menurutnya, Filipina memiliki banyak tradisi misterius yang tabu bagi budaya lain.
(*)