Intisari-Online.com – Seorang ibu tiba-tiba pingsan dan terlihat sesak napas setelah seminggu dinyatakan sembuh dari terpaparnya Covid-19.
Hasil PCR menyatakan negatif, namun tes laboratorium tertera angka D-dimer yang tinggi, sekitar 3600-an.
Seperti melansir dari kompas.com, Dahlan Iskan, mantan menteri BUMN, juga menyebut istilah D-dimer dalaam blog pribadinya, yang menyebutkan bahwa saat terkena Covid-19, unsur D-dimer di darahnya 2.600.
Sementara, angka normal, atau maksimum D-dimer adalah 500.
Dahlan juga menyebutkan seorang pasien Covid-19 di Semarang meninggal dunia setelah 10 hari dinyatakan Covid-nya negatif.
Saat dinyatakan negatif dari Covid-19, D-dimer pasien tersebut di angka 6.000.
Keesokan harinya, pasien tersebut sulit bernapas dan harus dimasukkan ke ICU non-Covid sampai harus dipasangi ventilator.
Apa itu D-Dimer dan apa artinya bila angka tersebut tinggi?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR