Find Us On Social Media :

Warga Afghanistan di Ambang Ketakutan, Dulu Porak-poranda Setelah Perang dengan Amerika, Kini Pemberontak Ancam Kuasai Afghanistan Hanya dalam Waktu 6 Bulan

By Mentari DP, Sabtu, 24 Juli 2021 | 10:45 WIB

Militer Amerika ditarik dari Afghanistan.

 

 

Intisari-Online.com - Banyak yang berharap militer Amerika ditarik dari Afghanistan.

Namun kini, ketika militer Amerika ditarik dari Afghanistan, justru ada masalah di negara itu?

Semua itu karena peringatan kelompok Taliban.

Baca Juga: Dikira Sudah pada Lupa, Militer China Panik Bukan Main Ketika Dikepung Kapal Perang Inggris dan Musuh Abadi China Ini, Ternyata Negeri Panda Dicurigai Lakukan Kecurangan Ini

Diketahui kelompok Taliban adalah gerakan nasionalis Islam Sunni pendukung Pashtun yang secara efektif menguasai hampir seluruh wilayah Afganistan sejak 1996 sampai 2001.

Namun karena kedatangan militer Amerika Serikat (AS) ke Afganistan demi mengejar Osama bin Laden puluhan tahun lalu, aksi kelompok Taliban tertahan.

Mereka tidak sebebas sebelumnya dan tidak bisa bergerak dengan leluasa lagi.

Tapi kini semua itu bisa berubah karena militer Amerika dan negara-negara Barat lainnya mulai ditarik dari Afganistan.

Bahkan pemimpin Taliban jumawa bahwa mereka bisa menguasai Afganistan. Dan itu membuat khawatir pemerintah AS.

Baca Juga: Pantas Saja WHO Langsung Mencak-mencak, Kasusya Naik 5 Kali Lipat dan Sudah Jadi Salah Satu Episentrum, Alih-alih Turuti Perintah WHO Pemerintah Indonesia Malah Lakukan Ini

Dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (24/7/2021), Washington khawatir pemerintah Kabul bisa runtuh dalam waktu enam bulan.

Dan itu bisa membuat masalah besar bagi Presiden AS Joe Biden.

Berbicara kemarin, Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengakui bahwa Taliban tampaknya memiliki momentum strategis.

"Ada kemungkinan pengambilalihan Taliban sepenuhnya atau kemungkinan sejumlah skenario lainnya."

Terhuyung-huyung dari lonjakan kerugian medan perang, militer Afghanistan kembali harus menghadapi Taliban.

Sehingga mereka merombak strategi perangnya melawan Taliban.

Seperti memusatkan pasukan di sekitar daerah paling kritis seperti Kabul dan kota-kota lain, penyeberangan perbatasan dan infrastruktur vital.

Namun di sisi lain, strategi itu berisiko dengan menyerahkan wilayah lain kepada gerilyawan Taliban.

Sebab jika Taliban berhasil meguasai suatu wilayah, maka pasukan Afghanistan akan kewalahan.

Mereka nantinya akan berusaha mencegah ibu kota provinsi dikuasai, yang dapat sangat menghancurkan negara itu.

Kehancuran Afghanistan bahkan sudah mencapai titik kritis. 

Kehancuran itu bertepatan dengan penarikan militer AS menjelang akhir misi militer pada 31 Agustus, atas perintah Presiden Joe Biden.

Baca Juga: Ditinggal Pasukan Amerika, Afghanistan Langsung Porak-poranda Dihancurkan Kelompok Teroris, Sampai Minta Bantuan Negara yang Tengah Bersengketa dengan China Ini

Di mana gerilyawan Taliban telah menguasai lebih banyak wilayah, yang diperkirakan Pentagon pada hari Rabu sekarang meluas ke lebih dari setengah pusat distrik Afghanistan.

Taliban juga menekan pinggiran setengah dari ibu kota provinsi, mencoba mengisolasi mereka.

Jadi, tak heran penilaian intelijen AS menunjukkan pemerintah Afghanistan bisa jatuh hanya dalam enam bulan.

Diketahui Amerika Serikat menarik diri dari perang yang berhasil menghukum Al-Qaeda menyusul serangan 11 September 2001 di New York dan Washington.

Sayangnya mereka tetap gagal memberikan sesuatu yang mendekati perdamaian bagi Afghanistan.

Presiden Biden sendiri telah berjanji untuk memberikan bantuan keuangan kepada pasukan Afghanistan dan melipatgandakan upaya diplomatik untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai yang macet.

Namun lagi dan lagi Taliban menjadi ancaman.

Baca Juga: Tarik Pasukannya, Amerika Malah Rugi Bandar, Kini Harus Bersiap Angkut 100.000 Penduduk Afghanistan untuk Tinggal di Amerika, Apa Alasannya?