Tempat Paling Menarik di Timor Leste, Salah Satu Gunung Tertinggi Timor Leste yang Disebut 'Gunung Orang Mati' karena Sejarahnya

Khaerunisa

Penulis

Gunung Matebian, salah satu tempat menarik di Timor Leste.

Intisari-Online.com - Ada banyak tempat menarik di Timor Leste meski ini merupakan negara dengan wilayah yang kecil.

Seperti banyak diketahui, Timor Leste hanya terdiri dari setengah pulau, negara ini berbagi Pulau Timor dengan wilayah Nusa Tenggara Indonesia.

Terbaginya pulau tersebut tak lepas dari sejarah penjajahan di wilayah tersebut.

Dahulu, dua kekuatan Eropa, yaitu Portugis dan Belanda saling berebut kekuasaan di pulau itu.

Baca Juga: Salah Satu Tempat yang Paling Menarik untuk Dikunjungi di Timor Leste Ini Dulunya Jadi Lokasi Pembantaian Ratusan Orang Bumi Lorosae, Rumah Dibakar Kebun pun Ditinggalkan

Hasilnya, Pulau Timor terbagi menjadi dua kekuasaan, masing-masing Timor Portugis yang kini merupakan Timor Leste dan Timor Belanda yang kini merupakan Provinsi Nusa Tenggara Timur Indonesia.

Timor Belanda masuk wilayah Indonesia begitu proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan.

Namun, tidak begitu dengan Timor Portugis yang tetap dikuasai Bangsa Portugis, meski di kemudian hari, ia sempat bergabung dengan Indonesia menjadi provinsi termuda antara tahun 1976 hingga 1999.

Salah satu tempat paling menarik di Timor Leste juga menyimpan sejarah penjajahan di Timor Leste, hingga membuatnya disebut sebagai 'Gunung orang Mati'.

Baca Juga: Tak Cukup Rekor Covid-19 di Indonesia Melonjak Sampai Gemparkan Dunia, Ternyata Kematian Nakes di Indonesia Juga Jadi Sorotan, Media Vietnam Ini Sebutkan Data Ini

Berikut ini beberapa tempat paling menarik di Timor Leste:

Gunung Matebian

Inilah tempat paling menarik di Timor Leste yang dijuluki 'Gunung Orang Mati'.

Julukan itu disematkan pada salah satu gunung tertinggi di Timor Leste ini karena di tempat inilah banyak orang terbunuh selama Perang Dunia II.

Saat Perang Dunia II berlangsung, Timor Leste menjadi medan pertempuran antara Pasukan Sekutu dan Jepang.

Pasukan Jepang kemudian menciptakan serangkaian gua dan terowongan, yang membunuh banyak orang dalam prosesnya.

Baca Juga: Jika Ketiban Sial Terus-terusan Mungkin Ada yang Salah dengan Anda, Coba Saja Cek Weton Anda, Ternyata 4 Weton Ini Dikenal Sering Kena Sial

Sementara itu, selama pendudukan Indonesia dari tahun 1975, gunung itu beralih menjadi tempat persembunyian gerilya Timor Leste.

Banyak orang mencari perlindungan dari militer di gua-gua di gunung.

Namun, disebut banyak pula orang Timor Leste mati di tempat ini selama masa-masa tersebut karena pengeboman yang dilakukan militer Indonesia.

Selain dijuluki 'Gunung Orang Mati', Gunung Matebian juga disebut Gunung Jiwa karena penduduk setempat percaya bahwa gunung ini adalah tempat arwah nenek moyang mereka bersemayam.

Gunung Matebian adalah salah satu situs paling suci di Timor Leste, dengan ribuan peziarah biasanya pergi ke sana setiap Hari Semua Jiwa.

Baca Juga: Kisah Tragis Elisabeth Fritzl, Gadis Cantik yang 24 Tahun Disekap Ayahnya Sendiri dan Dirudapaksa hingga Lahirkan 7 Anak

Danau Ira Lalaro

Ini adalah danau terbesar di Timor Leste.

Danau Ira Lalaro menjadi salah satu tempat menarik untuk dikunjungi di Timor Leste.

Terutama, sangat cocok untuk bersepeda gunung dan menjelajah untuk perjalanan sehari.

Namun, jika ke sini sebaiknya lakukan aktivitas darat saja.

Hindari berenang karena danau ini juga merupakan rumah bagi populasi buaya terbesar di negara itu.

Diperkirakan bahwa lebih dari 300 binatang buas berada adi dalam area yang relatif kecil ini.

Salah satu alasan mengapa hewan hampir mengambil alih landmark alam adalah karena suku asli menganggap buaya sebagai hewan totem suci yang tidak boleh diburu.

Baca Juga: Betapa Mirisnya, saat Banyak WargaMeregang Nyawa, JustruMuncul Dugaan Kartel Kremasi Jenazah Pasien Covid-19, 'Rampok' Keluarga yang Berduka Hingga Rp80 Juta

Suai

Suai merupakan kota di Timor Leste yang menjadi salah satu tempat paling menarik untuk dikunjungi di negara tersebut saat ini.

Di sana, ada pantai selatan Timor Leste, salah satu wisata alam yang bisa dinikmati di Bumi Lorosae.

Orang-orang di Suai sebagian besar bermata pencaharian berkisar pada penangkapan ikan.

Ketika berada di daerah ini, pengunjung dapat menonton tarian tradisional.

Selain itu, bisa juga berjalan di atas pantai batu pasir halus kota, dan menjelajahi Sungai Tafara.

Tapi, seperti sejumlah tempat menarik di Timor Leste lainnya, Suai juga menyimpan sejarah kelam.

Masa lalu Timor Leste yang berdarah, salah satu peristiwa yang merenggut nyawa ratusan orang terjadi di sini.

Pembantaian itu dikenal sebagai Pembantaian Gereja Suai, yang terjadi pada 6 September 1999, hanya beberapa hari setelah Referendum Timor Timur digelar.

Di kota ini, juga dibangun monumen untuk mengenang para korban dari peristiwa pembantaian tersebut.

Baca Juga: Betapa Mirisnya, saat Banyak WargaMeregang Nyawa, JustruMuncul Dugaan Kartel Kremasi Jenazah Pasien Covid-19, 'Rampok' Keluarga yang Berduka Hingga Rp80 Juta

Baucau

Selain Dili, inilah kota di Timor Leste yang juga menarik untuk dikunjungi.

Baucau adalah kota terbesar kedua di Timor Leste. Lokasinya sekitar 140 km di timur Dili.

Pada masa Timor Portugis, Baucau hanyalah sebuah desa yang ditumbuhi tanaman, dan untuk sebagian waktu ia disebut Vila Salazar, nama yang diambil dari nama diktator Portugis António de Oliveira Salazar.

Kota Timor Leste yang satu ini terdiri dari dua bagian yang sangat berbeda, yaitu kota baru yang terletak beberapa kilometer dari laut dan kota tua di tepi dataran tinggi dengan pemandangan laut.

Baucau punya panorama yang unik dengan dua bagian yang sangat berbeda, bangunan-bangunan Portugis merupakan salah satu yang unik dari Kota Baucau.

Kota tua memiliki banyak bangunan bekas peninggalan Portugis, seperti gereja, sekolah, dan pousada.

Selain bangunan bekas peninggalan Portugis, Baucau juga menawarkan panorama pantai.

Pemandangan pantai yang dihiasi hamparan pasir putih bisa ditemukan di sebuah desa bernama Osolata.

Baca Juga: Sudah Lakukan Isolasi Mandiri, Inilah Saatnya Penderita Dinyatakan Sembuh dari Covid-19 dan Sudah Tidak Tularkan Virus Lagi, Perlukah Lakukan PCR Ulang?

(*)

Artikel Terkait