Advertorial

Sudah Lakukan Isolasi Mandiri, Inilah Saatnya Penderita Dinyatakan Sembuh dari Covid-19 dan Sudah Tidak Tularkan Virus Lagi, Perlukah Lakukan PCR Ulang?

K. Tatik Wardayati

Editor

Intisari-Online.com – Seseorang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala disarankan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman).

Lalu, sesudah melakukan isolasi mandiri, kapankah saatnya penderita dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan sudah tidak menularkan virus lagi?

Perlukah mereka melakukan tes PCR lagi?

Pertanyaan itu pasti terbersit pada mereka yang melakukan isoman terkadang masih bertanya-tanya, kapan tubuh mereka dikatakan aman dan tidak lagi berpotensi menularkan virus pada orang lain?

Baca Juga: Namanya Bahkan Tak Pernah Disebut WHO, Vaksin Covid-19 yang Dibuat Negara Komunis Ini Malah Disebut Ampuh 100 Persen Mencegah Kematian, Vaksin Abdala Namanya

Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, menjelaskan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bersifat self-limiting disease.

Itu berarti, penyakit ini sebetulnya dapat sembuh sendiri setelah periode infeksi selesai.

Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi tersebut memang bisa berlangsung lama.

Beberapa penyintas bahwa mengalami long covid atau gejala yang berkepanjangan hingga tiga bulan.

Baca Juga: Saat Indonesia Kolaps, Negara Miskin yang Paling Dikhawatirkan WHO Ini Malah Bebas Covid-19, Rumah Sakitnya Sampai Berdebu Karena Tak Merawat Satupun Pasien Covid-19

Tetapi, periode penularan sebetulnya tak sepanjang itu.

"Biasanya berlangsung 10-14 hari. Makanya kalau ada orang yang terinfeksi SARS CoV-2 ini dan mendapatkan hasil positif, diputuskan oleh dokter melakukan isolasi mandiri."

Hal itu dipaparkannya dalam Siaran Sehat Radio Kesehatan yang bertajuk "Sambut Idul Adha #DiRumahAja", Senin (19/7/2021).

Mereka yang dinyatakan positif tanpa gejala dapat mengakhiri masa isoman setelah 10 hari, sementara jika gejalanya ringan, maka 10 hari ditambah tiga hari bebas gejala.

Pasien setelah dinyatakan sembuh tanpa perlu melakukan tes PCR.

Pasien tersebut melakukan tes PCR dan mendapatkan hasil positif, Reisa meminta untuk tidak khawatir.

Baca Juga: Hampir Diborong Warga Indonesia untuk Obati Covid-19, Obat Ivermectin Tiba-tiba Ditarik dan Produsennya Sampaikan Permohonan Maaf, Ini Deretan Pelanggarannya

PCR hanya mendeteksi virus dalam tubuh, tetapi tidak bisa membedakan apakah virus tersebut aktif atau dalam masa penyembuhan.

Maka, selama kita sudah menjalani isoman selama waktu yang ditnetukan dan tak menunjukkan gejala, maka tak perlu berpatokan pada hasil tes PCR.

Oleh karena itu, kita sudah aman untuk berkumpul bersama keluarga tanpa berpotensi menularkan.

"Jadi, paling aman tidak berpatokan pada PCR, tapi lama waktunya (isoman). Selesaikan isoman 10 hari, kalau ada gejala 10 hari tambah tiga hari."

"PCR hanya standar diagnosis, bukan penanda kesembuhan," tuturnya. (Nabilla Tashandra)

Baca Juga: Jangan Asal Memutuskan Sendiri, Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 Harus Atas Penilaian Dokter!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait