Penulis
Intisari-Online.com- Media Asing menyoroti kondisi Indonesia yang saat ini mengalami lonjakan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.
Kasus Covid-19 gelombang dua di Indonesia kini mengalami penambahan yang drastis.
Indonesia pun saat ini menjadi negara dengan penambahan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Meski telah menerapkan PPKM Darurat, kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi.
Hal itu tak hanya menjadi perhatian masyarakat Indonesia tapi juga dunia.
Salah satu media asing yang menyoroti Indonesia adalah Nikkei Asia.
DiberitakanNikkei Asia, Selasa (13/7/2021), India telah melampaui India sebagai episentrum pandemi di Asia.
Hal itu ditunjukkan dengan kasus harian yang melebihi 40.000 kasus selama dua hari berturut-turut.
Sementara itu,Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa varian virus corona yang lebih berbahaya dapat menyebar ke seluruh dunia, saat kasus Covid-19 global melonjak.
Peringatan WHO ini disampaikan, Kamis (15/7/2021), yang menyatakan bahwa varian Covid-19 berbahaya tersebut dapat menyebar saat infeksi global melonjak menjadi setengah juta kasus per hari.
Sebagian besar lonjakan kasus Covid-19 global tersebut nantinya, didorong oleh varian Delta yang mematikan dan sifatnya yang lebih menular, seperti dilansir dari Medical Xpress, Jumat (16/7/2021).
Menurut perhitungan resmi AFP, setelah penurunan awal, kasus Covid-19 di seluruh dunia meningkat lagi sejak akhir Juni 2021, bahkan melampaui 540.000 kasus pada hari Selasa dan Rabu.
"Pandemi belum selesai," kata komite darurat WHO dalam sebuah pernyataan.
Kondisi ini menyoroti kemungkinan kuat kemunculan dan penyebaran varian baru virus corona secara global.
Bahkan, menurut WHO, mungkin varian virus corona ini bisa lebih berbahaya dan mungkin lebih menantang untuk dikendalikan.
Lonjakan kasus Covid-19 di seluruh dunia
Virus corona varian baru telah bermunculan di tempat-tempat yang lama diyakini telah menghindari pandemi terburuk.
Seperti Australia, yang dipuji karena keberhasilan strategi 'COVID zero-nya'.
Namun, negara ini tengah menghadapi kebangkitan yang telah berkembang menjadi hampir 1.000 kasus Covid-19 secara nasional dalam sebulan.
Sekitar 12 juta warga Australia berada di bawah perintah tinggal di rumah di kota terbesar kedua di negara itu Melbourne, disusul Sydney.
Perdana Menteri negara bagian Dan Andrews mengatakan dengan berat hati memutuskan untuk menerapkan lockdown kelima di sekitar Victoria.
Ini adalah salah satu dampak dari lonjakan Covid-19 global saat ini.
WHO pun telah memperingatkan bahwa kondisi ini dapat memberi celah untuk munculnya varian virus corona yang lebih berbahaya bisa saja muncul.
(*)