Find Us On Social Media :

Varian Delta Memang Ganas, Tapi WHO dan Satgas Covid-19 Sudah Memastikan Warga Tervaksinasi Tidak Perlu 'Vaksin Ketiga', Ini Penyebabnya

By Maymunah Nasution, Jumat, 16 Juli 2021 | 18:14 WIB

ilustrasi vaksin Covid-19.

Intisari-online.com - Keganasan varian baru Covid-19 atau varian Delta membuat beberapa pihak khawatir perlukah suntikan vaksin lagi untuk warga yang sudah divaksin.

Menanggapi hal itu, juru bicara Satuan Tugas Covid-19 (Satgas Covid-19) Wiku Adisasmito menjelaskan dua dosis vaksin Covid-19 sudah cukup guna membentuk kekebalan individu.

"Untuk saat ini secara umum dua kali dosis vaksin sudah cukup bagi masyarakat umum untuk membentuk kekebalan individu," ujar Wiku, dalam keterangan pers secara virtual, Kamis (15/7/2021) dikutip dari Kompas.com.

Hal ini karena antibodi pada populasi yang telah disuntik vaksin Covid-19 dapat bertahan dalam jangka waktu bulanan hingga tahunan.

Baca Juga: Lupakan Sinovac, Negara Tetangga Indonesia Ini Hanya Kasih 2 Pilihan Vaksin Covid-19 pada Warganya, Loh Kenapa Kita Tetap Ngotot Pakai Vaksin dari China Itu?

Memang berbagai macam virus Corona dapat memengaruhi transmisibilitas dan efektivitas vaksin.

"Dalam hal ini WHO menyatakan bahwa keberadaan vaksin Covid-19 masih penting, terutama dalam meminimalisasi gejala yang ditimbulkan," tutur Wiku.

Wiku juga menjelaskan kasus positif Covid-19 setelah seseorang mendapatkan vaksin sudah diteliti.

Populasi 1.8 juta genome virus Corona di 183 negara menunjukkan virus Corona yang ditemukan di pasien yang divaksin Covid-19 cenderung tidak bermutasi.

Baca Juga: Diklaim Lebih Ampuh Lawan Varian Baru dengan Efikasi Hingga 100 Persen, Kenali Kelebihan dan Efek Samping Vaksin Covid-19 Pfizer Ini

Artinya, vaksinasi berperan meminimalisasi varian baru, seperti diungkapkan Wiku.

"Sehingga vaksinasi berperan penting dalam meminimalisasi varian baru."

Sementara itu, terlepas dari adanya penambahan kebijakan penyuntikan booster dosis ketiga vaksin Covid-19 untuk tenaga kesehatan, pemerintah tetap fokus kepada percepatan program nasional.

Hal ini demi pencapaian kekebalan komunitas pada akhir 2021.

Baca Juga: Pantas Warganet Takut saat Tahu BIN Gelar Vaksinasi, CIA Terbukti Pakai Program Vaksin untuk Buru DNA Musuh Terbesar AS, Warga Negara Ini Sampai 'Trauma' dengan Vaksin Setelah Satu Dekade Berlalu

Kasus infeksi Covid-19 pada pasien yang sudah divaksin memang masih mungkin terjadi, karena kekebalan bukan hanya dalam bentuk menangkal infeksi.

Kekebalan bisa juga ketika infeksi virus terjadi, tubuh bisa segera merespon infeksi tanpa harus ada kerusakan jaringan dan organ yang parah.