Find Us On Social Media :

Lupakan Sinovac, Negara Tetangga Indonesia Ini Hanya Kasih 2 Pilihan Vaksin Covid-19 pada Warganya, Loh Kenapa Kita Tetap Ngotot Pakai Vaksin dari China Itu?

By Mentari DP, Jumat, 16 Juli 2021 | 13:30 WIB

Vaksin Covid-19 apa yang Anda pilih?

Intisari-Online.com - Jika disuruh vaksinasi massal, vaksin Covid-19 apa yang Anda pilih?

Jika Anda berusia di bawah 40 tahun dan ingin divaksinasi, vaksin Covid-19 apa yang Anda pilih tentu akan menentukannya.

Saat ini, ada dua vaksin yang digunakan di Indonesia, yaitu vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

Baca Juga: Warga Se-Indonesia Nyesel Baru Tahu Kalau Letakkan Selembar Kertas di Pintu Kulkas Ini Punya Manfaat yang Tidak Pernah Kita Duga

Akan tetapi muncul banyak kritik terhadap vaksin Sinovac dari China. Sehingga orang-orang mulai berpindah ke vaksin AstraZeneca.

Namun di saat yang sama vaksin Pfizer adalah pilihan yang lebih disukai untuk anak-anak muda.

Panel pakar vaksin Australia, ATAGI, saat ini merekomendasikan bahwa untuk warga Australia yang berusia di bawah 60 tahun, Pfizer adalah vaksin Covid-19 yang lebih disukai.

Tetapi di sebagian besar negara bagian dan teritori, warga Australia berusia 20-an dan 30-an belum memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin Pfizer.

Ditambah pasokan vaksin ini baru aka tiba pada akhir tahun 2021 ini.

Baca Juga: Rumah Sakit Saja Sudah Angkat Tangan, Beginilah Nasib Pasien Covid-19 di Indonesia, Meninggal di Jalan hingga Jenazah Tergeletak di Depan Rumah

Oleh karenanya, Pfizer adalah vaksin pilihan untuk orang Australia yang lebih muda.

ATAGI menyarankan agar AstraZeneca dapat digunakan pada orang dewasa di bawah 60 tahun.

Di mana manfaatnya cenderung lebih besar daripada risikonya.

Adapun dampak dari varian Delta, perhitungan ATAGI didasarkan pada asumsi bahwa orang yang divaksinasi 80 persen lebih kecil kemungkinannya terkena penyakit parah atau meninggal.

Penelitian menunjukkan bahwa terhadap Delta, vaksin AstraZeneca 71 persen efektif mencegah rawat inap dan kematian setelah satu suntikan, dan 96 persen efektif setelah dua suntikan.

Hal penting lain yang perlu dipertimbangkan ketika mempertimbangkan apakah kita harus divaksinasi lebih cepat atau tidak adalah bahwa manfaat vaksinasi Covid-19 lebih dari mencegah penyakit parah dan kematian.

Khususnya mengurangi kemungkinan Anda menularkan virus ke orang lain.

Atau ketika Anda sedang merawat anggota keluarga yang positif, maka Anda  lebih kecil tertular virus corona.

Pada akhirnya, keputusan untuk memilih vaksin AstraZeneca atau menunggu suntikan Pfizer adalah keputusan yang sangat pribadi.

"Itu keputusan yang sangat pribadi," kata Dr Majumdar.

Baca Juga: Salip India, Kini Indonesia Jadi Negara dengan Kasus Harian Covid-19 Tertinggi di Dunia, Kasus Kematian Tertinggi ke-2 di Dunia

Untuk di Indonesia, Kemenkes masih menyakini bahwa vaksin Sinovac masih bisa melawan virus corona varian Delta.

Diketahui vaksin dari China ini sudah diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dan menurut Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, pemilihan vaksin Siinovac sudah memenuhi beberapa faktor.

Salah satunya memenuhi unsur keamanan, harus cepat, dan memenuhi aspek mandiri.

Jadi, jika Anda tawaran vaksin Sinovac, tidak apa-apa jika Anda ingin mengambilnya.

Tapi perlu Anda tahu bahwa pemerintah mengatakan vaksin Pfizer dan Moderna akan segera dipakai.

Ayo segera daftarkan diri Anda untuk vaksinasi massal.

Baca Juga: Duh, Sempat Dikirim ke Laut China Selatan, Mendadak Kapal Induk Termahal di Dunia Ini Dihantam Wabah Covid-19, Kini Sedang Berada di Lokasi Dekat Indonesia Ini