Mei kemarin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan Beijing berdiskusi dengan Islamabad dan Kabul untuk memperpanjang China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) ke Afghanistan, termasuk memperluas jaringan perdagangan dan transportasi antara tiga negara.
China juga tidak menolak untuk berurusan dengan Taliban, dengan menerima secara publik kelompok militan itu di Beijing pada September 2019 lalu untuk pembicaraan perdamaian.
Muka dua Taliban
Taliban sementara itu telah memperjelas bersedia mengabaikan semua keluhan yang dirasakan.
Juru bicara Taliban mengatakan kepada Wall Street Journal awal bulan ini kelompok itu tidak memiliki niat untuk mengkritik kekejaman China kepada umat Muslim Uighur di Xinjiang.
"Kami peduli mengenai serangan kepada Muslim… tapi kami tidak akan ikut campur dengan hubungan dalam negeri China," ujarnya.
Senator Pakistan Mushahid Hussain, kepala Institut Pakistan-China, mengatakan Taliban lebih "pragmatis" daripada yang berkuasa di Taliban sebelumnya.
Kelompok teroris itu memandang China sebagai "pemangku kebijakan kredibel" di Afghanistan.