Penulis
Intisari-online.com -Kendaraan lapis baja milik Nazi menjadi salah satu rancangan terbaik di era Perang Dunia II.
Beberapa bahkan terkenal karena inovatif.
Bersamaan dengan berbagai tank milik Nazi lainnya, Jerman telah mengawali penggunaan senjata artileri gerak sendiri.
Salah satunya adalah tank 'Bumblebee' ini.
Mengutip National Interest, membangun pelajaran yang dipelajari dari Geschutzwagen, senjata semi-eksperimen Jerman bergerak sendiri yang memperlihatkan kemampuan artileri Jerman melawan tank Inggris.
Ialah rancangan Hummel, yang tidak hanya lebih besar tapi juga bisa membawa lebih banyak senjata kuat.
Hummel, bahasa Jerman untuk Bumblebee, meminjam elemen dari kendaraan lapis baja Jerman sebelumnya.
Termasuk yang dipinjam adalah mesin Panzer IV dan sistem suspensinya, serta peralatan setir Panzer III guna menciotakan sasis baru dari komponen campuran dan serasi.
Hummel memang berbeda tank sebelumnya sejak awal.
Tank yang lebih kecil dan bisa improvisasi bertugas merespon cepat dan mendukung operasi infanteri.
Sementara itu, Hummel bertindak sebaliknya, untuk mendukung formasi tank Jerman, sepadan dalam perannya kendaraan lapis baja gerak sendiri dan memiliki meriam besar-besar.
Meriam besarnya sungguh mengesankan.
Hummel mendukung untuk membawa howitzer.
Howitzer sendiri adalah senjata paling penting Nazi Jerman dengan ukuran 15 sentimeter yang digunakan dalam manuver lapangan besar dan menghalau serangan lawan.
Meriam besar juga dapat menembakkan artileri seberat 43 kg dalam 8 mil atau 12 mil dengan menggunakan proyektil roket.
Howitzer juga memiliki beberapa kendala, meskipun kuat.
Salah satunya adalah beratnya yang mencapai 6 ton lebih sehingga membuatnya lama ditembakkan.
Howitzer pernah tidak berguna ketika digunakan di Rasputitsa, Rusia, dengan kondisi cuaca yang membuatnya tidak berguna.
Fenomena cuaca yang terjadi di tanah Rusia tersebut adalah hujan deras membuat tanah sangat berlumpur, sehingga perjalanan sangat lama dan Howitzer membuat perjalanan lebih lama.
Tank Hummel bisa membawa senjata Howitzer di atas sasis, dilindungi oleh lapis baja kendaraan itu yang hampir tidak efektif terhadap amunisi kaliber lebih besar.
Lapisan pelindung yang mengelilingi meriam ini memiliki atap terbuka dan memiliki pintu ganda kecil di bagian belakang untuk jalan keluar.
Salah satu kelemahan Hummel adalah jumlah amunisi yang dibawanya relatif sedikit.
Ini mengharuskan pembangunan sejumlah Hummel secara paralel yang berfungsi sebagai pembawa amunisi untuk menjaga tank Hummel lainnya dipasok dengan amunisi.
Meskipun pembawa amunisi Hummel tidak membawa meriam utama, mereka dapat dilengkapi dengan meriam dengan jumlah peralatan yang minimal.
Hummel bertugas untuk mendukung tank Jerman selama Pertempuran Kursk, pertempuran tank terbesar dalam sejarah.
Pascaperang, beberapa Hummel diberikan ke berbagai negara, termasuk ke Suriah dan Rumania.
Saat ini, hanya enam contoh yang masih ada di berbagai museum tank dan baju besi di Eropa, Amerika Serikat, dan lebih jauh lagi di luar negeri.