Find Us On Social Media :

Pandemi Covid-19 Justru Cetak Banyak Orang Kaya Baru di Indonesia, Lantas Mengapa Indonesia Malah Turun Kelas Jadi Negara Menengah Ke Bawah?

By Maymunah Nasution, Selasa, 13 Juli 2021 | 15:46 WIB

Ilustrasi ekonomi Indonesia yang sudah tumbuh untuk menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia 10 tahun mendatang

Untuk Indonesia, lembaga tersebut menggunakan sistem survei, bukan data HBS. Pasalnya, bila tidak menggunakan survei, sering kali data kekayaan yang muncul malah jauh lebih rendah.

Selain itu, lembaga tersebut juga membuat tiruan untuk menangkap data per wilayah.

Angka ini kontras dengan kondisi Indonesia sekarang, yang disebut-sebut turun kelas.

Melansir Kompas.com dari Bank Dunia, Indonesia yang sempat bertengger di posisi negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country) turun bebas ke negara berpendapatan menengah bawah (lower middle income country).

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Sudah Turun Kelas Jadi Negara Menengah ke Bawah, Indonesia Terancam Bunga Utangnya Menggunung, Belum Lagi Dampak Pandemi Makin Mengkhawatirkan

Data itu didapat Bank Dunia pada 1 Juli lalu, didasarkan pada penurunan pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita tahun 2020.

Awalnya di tahun 2019, pendapatan per kapita Indonesia mencapai 4.050 Dolar AS.

Kemudian tahun 2020 kemarin pendapatan anjlok hanya 3.870 Dolar AS.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut penurunan pendapatan per kapita Indonesia ini dampak dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Luhut Boleh Berencana, AS Lah yang Kelak Menentukan, Kala Ambisi Indonesia Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik Terbesar Sejagat Terancam Dijegal Hanya dengan Cara Culas Ini