Find Us On Social Media :

Senjata Makan Tuan, Sok-sokan Teror Taiwan Berbulan-bulan, Nyatanya Xi Jinping Terancam Digulingkan dari Jabatannya, Bahkan Partai Komunis China Bisa Segera Runtuh

By Mentari DP, Sabtu, 10 Juli 2021 | 11:30 WIB

Presiden China Xi Jinping terancam digulingkan.

 

Intisari-Online.com - Presiden China Xi Jinping terancam digulingkan.

Bahkan tak sampai disitu, jika Presiden China Xi Jinping terancam digulingkan, maka Partai Komunis China bisa runtuh.

Hal itu menurut analis senior China Paul Monk.

Baca Juga: Dilengserkan Musuh Bebuyutannya dari Kursi Perdana Menteri Israel, Begini Jawaban Tak Terduga Benjamin Netanyahu Ketika 'Haters' Teriak Naftali Bennett Harus Mati

Berbicara kepada Sky News Australia, Monk mengungkapkan bahwa ekonomi China lebih rapuh daripada yang terlihat.

Penulis dan pakar terkemuka juga menambahkan bahwa militer China jauh lebih lemah daripada yang orang-orang pikirkan.

Dan itu dapat menghadapi kesulitan besar jika China terus maju menginvasi ke Taiwan.

Perlu Anda tahu, Partai Komunis China dipimpin oleh seorang Ketua sejak pertama kali berdiri, namun jabatan ketua dihapus setelah tahun 1982.

Selanjutnya, Sekretaris Jenderal menjadi jabatan tertinggi dalam struktur partai.

Dan saat ini Sekretaris Jenderal Partai Komunis China adalah Xi Jinping sejak tahun 2013.

Baca Juga: Disorot Seluruh Dunia Gara-gara Kasus Hariannya Nyaris Tembus 40.000, Skenario Terburuk Ini Siap Menanti Indonesia, Menteri Luhut: Begini Cara Pemerintah Menghadapinya

Baru-baru ini juga, Presiden Xi menandai seratus tahun Partai Komunis yang berkuasa di China pada pekan lalu.

Dalam sebuah pesan kepada para pesaingnya, Presiden Xi memperingatkan bahwa kekuatan asing akan "dipenggal kepalanya" jika mereka mencoba untuk menggertak atau mempengaruhi negara.

Namun, Monk menyarankan bahwa itu adalah langkah yang tidak dipertimbangkan oleh China.

Sebab hal itu dapat menyebabkan keruntuhannya sendiri.

Dia memperingatkan bahwa model pemerintahan Komunis China sudah kuno.

"Ini adalah sesuatu yang telah didiskusikan para ahli selama satu dekade,: kata Monk dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (10/7/2021).

"Model ekonomi dari pertumbuhan yang sangat cepat ini tidak stabil, tidak berkelanjutan, dan diperlukan reformasi besar-besaran."

"Para pakar mengatakan jika reformasi tidak dilakukan dalam waktu dekat, maka pertumbuhan China akan datar seperti yang kita lihat dengan Jepang pada 1990-an."

"Bahaya konflik yang meletus."

"Ini karena langkah China yang tidak dipertimbangkan dengan baik telah meningkat pesat.:

“Presiden Xi telah membersihkan jajaran militer senior."

"Dia telah membersihkan perwira inti dan dinas keamanan dan dia telah mengelilingi dirinya dengan orang-orang yang tidak akan menantangnya."

Baca Juga: Indonesia Turun Kelas Hingga Disebut Level Tanah Air Berada di Bawah Malaysia, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kita di Masa Depan, 'Tidak Akan Kaya-kaya'

"Hal ini membuat militer China mungkin lebih rapuh daripada yang kita duga."

Contoh China tengah melakukan invasi besar-besaran ke Taiwan. Namun itu dapat berakhir dengan keruntuhan rezimnya sendiri.

"Itu bisa menyebabkan krisis," jelas Monk.

Terakhir, Cai Xia, seorang pembangkang dan sarjanaC hina terkemuka, baru-baru ini mengatakan bahwa rezim Komunis jauh lebih lemah daripada yang terlihat.

“Kepribadian Xi Jinping yang terlalu curiga dan berpikiran sempit telah menyebabkan pembersihan terus-menerus di dalam partai."

"Dan ini telah membawa ketidakpuasan ekstrem di antara pejabat tingkat menengah dan tinggi. Semua orang merasa tidak aman."

Baca Juga: Makin Bernafsu Jadi Militer Terkuat di Dunia, Militer China Uji Coba Puluhan Pesawat Tempurnya Sampai Nekat Lakukan Hal Ini pada Salah Satu Pesawatnya yang Super Canggih