Intisari-Online.com - Dari hari ke hari, lonjakan kasus virus corona di Indonesia makin mengkhawatirkan.
Bagaimana tidak, kasus virus corona di Indonesia bertambah38.391kasus hanya dalam satu harisejak Rabu (7/7/2021) hingga Kamis (8/7/2021) pukul 14.00.
Lonjakan kasus virus corona di Indonesiaitu sendiri seperti tanda bahwa Indonesia akan menghadapi skenario terburuk pandemi.
Dan itu telah diprediksi oleh pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan lonjakan kasus Covid-19 masihakan terjadi dalam 10-12 hari ke depan.
Bahkan mungkin bisamencapai angka 40.000 dalam sehari.
"Kita sudah hitung worst case scenario,"kata Luhut dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021).
"Jika lebih dari 40.000 kasus dalam sehari, bagaimana suplai oksigen, bagaimana suplai obat, bagaimana suplai rumah sakit, sudah kami hitung."
Lantas, seperti apa skenario terburuk yang dirancang pemerintah?
1. Fasilitas kesehatan
Lonjakan kasus virus corona di Indonesia telah membuat kapasitastempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit penuh.
Oleh karenanya, pemerintah akan melakukan beberapa pengalihan.
Misalnya mengubah sejumlah bangunan menjadiumah sakit darurat Covid-19.
Sementara lokasi isolasi pasien akan dipindahkan ke beberapa tempat.
Seperti diasrama haji, rumah susun, hingga rumah sakit-rumah sakit milik TNI-Polri di berbagai daerah.
Diupayakan pula untuk menambah jumlah tenaga kesehatan, dan melakukan penanganan pasien sedini mungkin.
2. Stok oksigen
Stok oksigen menjadi salah satu hal yang paling diperhatikan sejauh ini dan menghdapiskenario terburuk, pemerintah punya rencana.
Menko Marves Luhut mengatakanseluruh produksi oksigen akan diperuntukkan bagi kebutuhan medis dalam 2 minggu ke depan.
Luhut mengakui sempat terjadi kekurangan suplai oksigen, tapi pemerintah sudah menambah stok oksigen.
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi menyebut, kebutuhan Indonesia terhadap tabung oksigen akan terus meningkat sampai 1.700 ton oksigen per hari di tanggal 20 Juli 2021.
Diperkirakan, RI juga akan membutuhkan 4.700 oksigen konsentrator untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
3.Obat-obatan
Tempat tidur di rumah sakit ditambah, stok oksigen juga sudah dipesan, maka pemerintah akan memastikan ketersediaan obat-obat.
Obat-obatan ini dikhusukan untuk pasien yang melakukan isolasi mandiri.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tak khawatir lantaran persediaan obat yang dimiliki pemerintah masih mencukupi.
"Pemerintah memastikan obat-obatan untuk pasien Covid-19 baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang menjalaini isolasi mandiri cukup tersedia."
"Oleh karena itu saya meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir akan ketersediaan obat-obatan ini," kata Wiku, Selasa (6/7/2021).