Pada 20 Februari 1942, pasukan Jepang menyerbu Timor Portugis dan Timor Belanda (Pulau Timor), yang ditanggapi dengan perlawanan oleh pasukan kecil sekutu.
Pasukan sekutu tersebut terutama dari Australia, Inggris Raya, dan Hindia Belanda.
Meski sempat melakukan perlawanan, pasukan sekutu tak mampu membendung kekuatan Jepang, hingga pada akhir tahun 1942, mereka terpaksa mengevakuasi pasukannya dari pulai itu.
Sejak saat itu hingga Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan Jepang, Timor Leste mengalami babak lain dalam penjajahan.
Dibandingkan Portugis yang menjajah Timor Leste selama ratusan tahun, bahkan melanjutkan kekuasaannya setelah Perang Dunia II, mungkin keberadaan Jepang di Bumi Lorosae tak ada apa-apanya.
Namun, bukan tak mungkin jika Jepang berhasil membangun sesuatu di Timor Leste.
Bahkan, terowongan terkenal bernama Venilale konon dibangun oleh Jepang sebagai benteng pertahanannya.
Sehingga tak heran jika ada yang memperkirakan bahwa sebuah resort dengan pemandian air panas di Bumi Lorosae adalah tempat yang dibangun Jepang.