Find Us On Social Media :

Setelah Dikepung Spanyol dan Inggris, Kini Giliran Amerika Tiba-tiba Kirim Pesawat Mata-matanya ke Laut Hitam, Ternyata Rusia Dicurigai Lakukan Kecurangan Ini

By Mentari DP, Kamis, 8 Juli 2021 | 10:30 WIB

Konflik di Laut Hitam.

Intisari-Online.com - Setelah di Laut China Selatan, kini konflik di Laut Hitam memanas.

Konflik di Laut Hitam melibatkan Rusia dengan negara-negara barat di bawah komando NATO.

Konflik memanas tak kala pesawat tempur Rusia sukses mencegat pesawat mata-mata yang diduga milik Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Rumah Sakit Kolaps dan Tak Bisa Tampung Pasien Lagi, Ratusan Pasien Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Ternyata Ini 3 Penyebab Utama Mereka Kehilangan Nyawa

Rusia menuduh pesawat mata-mata itu telah melanggar perbatasan negara.

Dilansir dari express.co.uk pada Kamis (8/7/2021), pesawat tempur Su-30 Rusia mencegat pesawat patroli maritim multi-misi Boeing P-8 Poseidon Angkatan Laut AS.

Lokasi pencegaran berada di atas jalur air, Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia melaporkan pagi ini.

Stasiun radar Rusia telah mendeteksi apa yang mereka gambarkan sebagai "target udara" yang mendekati perbatasan negara Rusia.

Lalu militer Rusia dari Angkatan Laut Hitam bereaksi cepat.

Baca Juga: Warga Indonesia Boleh Bernapas Lega, WHO Perkenalkan Obat Kedua untuk Pasien Covid-19, Cocok Digunakan di Tanah Air yang Rumah Sakitnya Nyaris Kolaps 

Mereka lantas mengirim peswat tempur guna bergegas untuk menyelidiki.

Pusat Kontrol Pertahanan Nasional menambahkan: "Awak pesawat tempur Rusia mengidentifikasi target udara sebagai pesawat Boeing P-8 Poseidon, dan membayanginya di atas Laut Hitam."

Pernyataan itu mengklaim pesawat, yang mereka katakan milik Amerika Serikat (AS), "tidak diizinkan melanggar perbatasan negara Rusia".

Secara terpisah, Rusia sempat melacak kapal angkatan laut Spanyol di Laut Hitam.

Hal itu dilaporkan kantor berita Interfax mengutip kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Rabu.

Memang pada saat itu, Ukraina dan negara-negara NATO tengah mengadakan latihan militer di daerah tersebut.

Kementerian mengatakan kapal Spanyol telah memasuki wilayah itu pada hari Rabu untuk mengambil bagian dalam latihan militer Sea Breeze 2021, yang dimulai akhir bulan lalu di Laut Hitam dan Ukraina selatan dan melibatkan lebih dari 30 negara.

“Pasukan dan kemampuan Armada Laut Hitam telah mulai melacak kapal patroli Angkatan Laut Spanyol Rayo yang memasuki Laut Hitam pada 7 Juli 2021."

"Mereka berpartisipasi dalam latihan multinasional Sea Breeze negara-negara anggota NATO dan negara mitranya."

Rayo adalah korvet yang ditunjuk untuk beroperasi di zona maritim jauh yang mulai beroperasi dengan Angkatan Laut Spanyol pada tahun 2011.

Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan hingga 30 knot, dengan persenjataan artileri dan dilengkapi dengan helikopter patroli.

Baca Juga: 'Kami Berada di Tanah Kami dan Berjuang untuk Tanah Kami', Teriak Tentara Rusia Saat 5.000 Pasukan Dikerahkan untuk Latihan, Sebut Rusia Sedang Siap Peperangan dengan Negara Ini

 

Insiden terbaru menyoroti ketegangan yang meningkat di jalur air strategis utama dalam beberapa bulan terakhir.

Bulan lalu Rusia mengklaim telah melepaskan tembakan peringatan ke kapal Inggris HMS Defender.

Rusia menuduhh Inggris  menyerang perairan teritorialnya di dekat Krimea dalam apa yang kemudian diklaim oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "provokasi".

Akan tetapi Angkatan Laut Kerajaan membantah versi peristiwa Rusia.

Mereka mengatakan HMS Defender hanya melakukan transit rutin dari Odesa menuju Georgia melintasi Laut Hitam.

“Seperti biasa untuk rute ini, HMS Defender memasuki koridor pemisah lalu lintas yang diakui secara internasional."

"Dia keluar dari koridor itu dengan selamat pada 0945 BST (British Summer Time)."

"Seperti biasa, kapal Rusia membayangi perjalanannya dan dia diberitahu tentang latihan di sekitarnya yang lebih luas."

Diketahui Laut Hitam secara luas dianggap sebagai titik konflik di Eropa, terutama sejak aneksasi Rusia atas Krimea.

Baca Juga: Situasinya Makin Genting, Mendadak Vladimir Putin Bersiap Untuk Perang, Langsung Kerahkan Lebih dari 10 Pesawat Pembom untuk Serang Musuh Bebuyutannya Ini