Penulis
Intisari-Online.com -Dilaporkan 5.000 tentara Rusia dikerahkan untuk latihan.
Tapi ini bukanlah latihan biasa. Melainkan latihan untuk berperang.
Tak hanya para tentara, pesawat-pesawat tempur Rusia juga berlatih membom kapal musuh di Laut Hitam.
Semua itu terjadi karena ketegangan antara Rusia dan Barat yang berada di bawah NATO.
Selain itu, ketegangan itu jugamenyusul insiden baru-baru ini dengan kapal perang Inggris.
Dilansir dari reuters.com pada Senin (5/7/2021),Rusia pekan lalu menantang HMS Defender, kapal perusak pertahanan udara Type 45 milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang dilaporkan melewati perairan dekat Krimea.
Padahal menurut Angkatan Laut Kerajaan Inggris itu adalah sesuatu yang wajar.
Tapi karenaRusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada tahun 2014, negeri Beruang itu menganggap sikap Inggris sebagai provokasi perang.
Meskisebagian besar dunia masih mengakuinya sebagai bagian dari Ukraina.
Rusia mengatakan kapal itu secara ilegal memasuki perairan teritorialnya dan menuduh London melakukan "provokasi".
Moskow mengatakan pihaknya dapat mengebom kapal angkatan laut Inggris jika ada lebih banyak tindakan serupa oleh angkatan laut Inggris di lepas pantai Krimea.
Pada hari Sabtu, Armada Laut Hitam Rusia mengatakan pesawat tempur dari unit penerbangannya dan dari distrik militer selatan telah mengambil bagian dalam latihan.
"Awak pesawat melakukan penerbangan pelatihan di atas Laut Hitam, berlatih serangan rudal dan pemboman terhadap kapal musuh yang disimulasikan," katanya seperti dikutip oleh kantor berita RIA.
Latihan tersebut melibatkan pesawat termasuk pesawat tempur multiguna Sukhoi Su-30SM, pesawat pengebom Sukhoi Su-24M, pesawat pengebom tempur Sukhoi Su-34 dan jet tempur Sukhoi Su-27.
Latihan itu dilakukan saat NATO, Ukraina, dan sekutunya melakukan latihanLaut Hitamskala besar di wilayah tersebut.
Latihan itu akan berlangsung selama dua minggu dan melibatkan sekitar 5.000 personel militer dari NATO dan sekutu lainnya.
Selanjutnya ada sekitar 30 kapal dan 40 pesawat, dengan perusak rudal AS USS Ross dan Korps Marinir AS ambil bagian.
Moskow telah menyerukan agar latihan itu dibatalkan.
Bahkan Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan akan bereaksi untuk menjaga keamanan nasional jika perlu.
“Kami berada di tanah kami. Kami berjuang untuk diri kami sendiri dan masa depan kami," ucap Presiden Rusia Vladimir Putin.