Jarang sekali ada siswa yang terluka dalam latihan perang yang mengerikan itu.
Apalagi gugur oleh peluru yang ditembakkan dari penembak mahir dalam latihan.
Kalau pun ada siswa yang tertembak, maka mereka akan dianggap mengalami kecelakaan dan dianggap gugur dalam upaya pengabdian kepada negara.
Tidak ada perwira lapangan yang mengawasi sesi latihan dopper, karena latihan itu merupakan hal biasa.
Di arena latihan hanya terdengar tembakan gencar yang diselingi teriakan penembak.
Mengerikannya latihan dopper sudah bukan rahasia lagi, karena ketika pasukan elit TNI sedang digembleng dalam pendidikan komando selama 3 bulan itu, kadang sejumlah wartawan sengaja diundang untuk meliput.
Para wartawan akan disuguhi "tontonan" menagangkan berupa latihan keras yang dijalani para siswa, salah satunya dopper ini.
Bukan hanya wartawan lokal, tapi bisa juga wartawan media asing ikut menyaksikan latihan itu.
Jadi, tak heran jika bisa beredar video latihan dopper para siswa komando Indonesia, terlebih di era media sosial.
Salah satunya seperti yang diunggah akun Instagram @militarycontens, yang menunjukkan rekaman latihan dopper tentara Indonesia.
"Indonesian Army Dopper Training. What do you think of this? (latihan dopper tentara Indonesia. Apa yang kamu pikirkan?)," bunyi caption dalam video yang diunggah pada 23 Juni lalu.