Kasus Covid-19 di Indonesia Menggila, Prabowo Subianto Diajak Bertemu Tatap Muka dengan Direktur Jenderal WHO, Indonesia 'Dimarahi'?

Maymunah Nasution

Penulis

Pertemuan Menhan Prabowo dengan Direktur Jenderal WHO Tedros A. Gebreyesus

Intisari-online.com -Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Direktur Jenderal WHO Tedros A. Ghebreyesus.

Pertemuan dilakukan di kantor WHO di Jenewa, Switzerland, Rabu kemarin.

Pertemuan dilakukan untuk membicarakan pendekatan penanganan Covid-19 dan keamanan kesehatan, dikutip dari Antara.

Dalam pernyataan pers yang dirilis Kamis kemarin, Prabowo nyatakan jika Indonesia memuji WHO terkait pengembangan Platform Mitra Covid-19 sebagai sarana memfasilitasi koordinasi antar negara dan mitra menangani pandemi Covid-19.

Baca Juga: Indonesia Rekor 253.826 Kasus Aktif Covid-19 yang Tertinggi Selama Pandemi, Ilmuwan Identifikasi Dua Obat yang Berpotensi Melawan Corona

Salah satu isu yang naik dalam pertemuan itu adalah upaya peningkatan kapasitas Indonesia memperkuat keamanan kesehatan Indonesia.

Isu ini menjadi isu panas terutama bagi Kementerian Pertahanan dan sumber daya pertahanan untuk menghadang pandemi Covid-19 dan juga untuk mendukung kesiapan Indonesia terkait darurat kesehatan di masa depan, ujar Menhan Prabowo.

Untuk memperkuat kesiapan tantangan kesehatan di masa depan, Indonesia merencanakan membangun fasilitas pusat jaminan kesehatan tingkat provinsi seperti dijelaskan Prabowo.

Upaya itu dilakukannya lewat penguatan center of excellence di Universitas Pertahanan.

Baca Juga: Dulu Rakyat Indonesia Sesumbar Kondisi Covid-19 Lebih Baik dari India Atau Wuhan, Potret-potret Ini Bisa Jadi Perbandingan Kondisi Sekarang, Lebih Parah?

Contohnya untuk memperkuat riset dan calon dokter militer serta ahli biologi militer yang diharapkan bisa menjadi kekuatan pertahanan kesehatan di masa yang akan datang.

"Termasuk mendukung riset-riset penting bidang kesehatan yang dilakukan oleh dokter-dokter militer di rumah sakit-rumah sakit militer," imbuh dia.

Inisiatif ini akan mendorong kapasitas Indonesia mengenali dan menghadapi tantangan kesehatan di masa depan setingkat provinsi.

"Ini juga akan menguatkan kapasitas 110 RS militer guna menangani Covid-19 dan memastikan ketersediaan jasa kesehatan mendasar selama pandemi," tambah Prabowo dilansir dari Antara.

Baca Juga: Khawatir Akan Ada Penimbunan Tabung Oksigen Karena Lonjakan Kasus Covid-19, Polda Metro Jaya Sudah Awasi Ketat Distribusi Tabung Oksigen di Pasaran, Ini Tindakan Mereka

Direktur Jenderal WHO Tedros A. Ghebreyesus secara hangat menyambut inisiatif dan menggaungkan ketersediaan WHO mendukung dan memfasilitasi upaya Indonesia memperkuat kesiapan kapasitas nasional menghadapi masalah darurat kesehatan.

Termasuk mendukung penggunaan fasilitas kesehatan dan aset di Kementerian Pertahanan dan TNI.

Ghebreyesus senang dengan kunjungan Menhan Indonesia terfokus pada memperkuat kerjasama menangani masalah kesehatan nasional, regional dan global.

Indonesia juga dipuji terutama untuk komitmennya dalam agenda kolaborasi militer-sipil dalam penanganan masalah darurat kesehatan publik dan bencana alam.

Baca Juga: Tidak Hanya RS Penuh Sampai IGD 'Luber', Harga Tabung Oksigen Sudah Dibanderol Sampai 2 Juta Rupiah dengan Lonjakan Tajam Kasus Covid-19 di Indonesia

Serta masalah-masalah lain seperti kapasitas pembangunan di bidang kimia, biologi, radiologi dan nuklir.

Hal ini sejalan dengan pendekatan WHO yang memastikan keterlibatan semua pihak dan elemen publik dalam menangani pandemi Covid-19.

Artikel Terkait